Ilustrasi Pengeroyokan. |
POJOKJABAR.com, KABUPATEN BANDUNG – Widan, warga
Desa Majakerta, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung tewas dibunuh
kakak beradik, Ge dan Fe di Kampung Sukamanah RT 03/RW 09 Desa
Sukamanah, Kecamatan Paseh, Kabupaten Bandung, Senin (19/12/2016)
sekitar pukul 15.00 WIB.
Sebelumnya, korban dan Ge dan Fe, warga Desa Sukamanah ini sempat
terlibat perselisihan di tempat kejadian perkara. Perselisihan itu
dipicu kejadian pada dua pekan silam. Saat itu korban sempat terlibat
keributan dengan Ge. Melihat Ge terlibat keributan dengan Widan, Fe
sebagai kakak Ge turut membantunya.
Akibat keributan yang terjadi di antara mereka itu, Widan mengalami
luka serius pada sekujur tubuhnya karena sabetan benda tajam yang dibawa
oleh pelaku. Diantaranya, korban mengalami luka serius pada bagian
tangan kirinya hampir putus.
Selain itu, telinga kirinya pun nyaris putus dan dua jari tangan kiri
pun hampir putus. Lebih parah lagi, korban mengalami luka mengangga
pada bagian perut dan wajah. Korban pun tewas di tempat kejadian.
Kapolsek Paseh, AKP Mohamad Noer mengatakan, menurut keterangan saksi
Ahmad Muslih (37) yang tengah bekerja menggulung benang di sebuah
pabrik kain di Kampung Sukamanah RT 03 RW 06, tiba-tiba mendengar
teriakan seorang perempuan meminta tolong sekira pukul 15.00 WIB, Senin
(19/12/2016).
Ahmad kemudian menuju keluar dan di lokasi kejadian ia melihat
seorang pria tengah dikeroyok oleh kedua orang pelaku dengan menggunakan
senjata tajam.
“Saksi Ahmad segera melerai perkelahian tersebut, bahkan sampai saksi
ini terluka pada jari tengah dan telunjuk tangan kanannya, karena
berusaha menahan amukan kedua orang pelaku ini. Namun pelaku terus
menyerang korban hingga terkapar dan keduanya pergi meninggalkan tempat
kejadian,” kata Ahmad, Selasa (20/12/2016).
Setelah kedua pelaku meninggalkan lokasi kejadian, kata Ahmad,
kemudian saksi segera memberitahu warga lainnya serta menghubungi pihak
Kepolisian. Setelah melakukan pengamanan TKP, dan melakukan olah TKP
oleh tim Identifikasi Polres Bandung, kemudian jenazah korban dibawa ke
Rumah Sakit Sartika Asih Kota Bandung, untuk dilakukan autopsi.
“Untuk kedua orang pelaku yang identitasnya telah kami kantongi ini
masih kami buru. Selain itu, motif dari pengeroyokan hingga menyebabkan
tewasnya korban ini juga belum diketahui,”ujarnya.
Untuk menghindari aksi balas dendam dari keluarga korban, dengan
mencari-cari pelaku dan kepada keluarganya, lanjut Ahmad, pihaknya
sengaja mengamankan keluarga korban. Yakni dengan memberikan penjagaan
di sekitar rumah korban.
“Setelah dilakukan autopsi, jenazah korban telah dimakamkan oleh
keluarga. Saya mengimbau agar pihak keluarga, teman dan warga lainnya
agar tetap tenang, jangan terpancing emosi dengan melakukan aksi balas
dendam. Sebaiknya serahkan semuanya kepada kami penegak hukum, jangan
main hakim sendiri,” tandasnya.
sumber : pojokjabar.com
0 komentar:
Post a Comment