lustrasi HIV/AIDS. |
Jumlah tersebut sangat jauh dibandingkan tahun 2015 lalu. Saat itu temuan penyakit HIV menembus 3.434 kasus dan AIDS mencapai 1.206 kasus. Sementara, dari 12 kecamatan yang ada di Kota Bekasi, penyebaran tertinggi yakni di Kecamatan Pondokgede, lalu disusul Kecamatan Jatisampurna.
“Karena di sana banyak tempat penyebaran seks seperti warung remang-remang, sehingga potensi penyebarannya cukup tinggi,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi Kusnanto Saidi, Kamis (1/12/2016) kemarin.
Untuk mengurangi penyebaran angka HIV AIDS diperlukan keterlibatan semua pihak. Terutama dukungan keluarga dan pendampingan lembaga-lembaga kemasyarakatan lainnya. ”Harus melibatkan seluruh elemen masyarakat,” tegasnya.
Sementara itu, memperingati hari HIV dan AIDS sedunia, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Bekasi menyelenggarakan tes darah bagi warga yang berada di Terminal Bekasi, Kemarin (1/12/2016).
Pengelola Program KPA Putty Mekar Melati mengatakan, pihaknya menyelenggarakan kegiatan aksi untuk periksa darah bagi masyarakat, bertujuan untuk mengedukasi agar warga bisa mengetahui apa itu HIV dan AIDS. “Kita bekerja sama dengan beberapa komunitas yang bergerak pada bidang peduli dengan Odha,” katanya.
Menurutnya, bagi masyarakat yang terjangkit HIV dan AIDS tidak perlu dijauhi, tetapi harus mendapat semangat serta edukasi. ”Yang kita jauhi bukan orangnya, melainkan penyakitnya,” ujarnya di sela kegiatan, di Terminal Bekasi, Kamis (1/12/2016).
Di tempat sama Koordinator HIV dan AIDS Dinas Kesehatan Kota Bekasi Puji Rahayu mengakui, jika jumlah penderita HIV AIDS cenderung bertambah. Menurutnya, hal ini dipengaruhi dengan gaya hidup masyarakat.
Menurutnya, penderita HIV AIDS di Kota Bekasi sebagian besar masih usia produktif yakni sekitar berusia 20-39 tahun. “Jadi selain mengajak para kelompok relawan yang peduli, kita juga akan melakukan road show di semua kampus di Kota Bekasi,” katanya.
Kata wanita berjilbab ini, perlunya road show ke ke kampus kata dia bertujuan untuk mengetahui dan mendata seberapa banyak para mahasiswa yang terkena kasus tersebut. “Jadi selain ingin memberikan edukasi terhadap penyakit HIV dan AIDS, kita juga akan mendata dengan melakukan periksa darah bagi mahasiswa,” katanya.
sumber : jabar.pojoksatu.id
0 komentar:
Post a Comment