Ribuan warga Bogor jalan kaki ke Jakarta untuk mengikuti aksi 212. Foto Sofyansyah/Radar Bogor |
Massa Bogor bertolak dari Masjid Raya Bogor menuju Jakarta pada Kamis (1/12) sekitar pukul 09.00. Tua, muda, dan remaja, rela berjalan kaki sejauh 60-80 kilometer menuju Monas, Jakarta, untuk mendoakan bangsa bersama massa dari berbagai daerah lainnya.
Di bawah rintik hujan, massa mulai bergerak keluar kawasan Masjid Raya sekitar pukul 09.00 WIB. Di antaranya ada sejumlah remaja yang berasal dari Sukabumi, Jawa Barat.
Peserta aksi 212, Tatan Rahman (57), menyebut jarak Bogor-Jakarta tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan perjuangan Rasulullah SAW.
Warga asal Paledang, Kota Bogor itu mengaku hanya ingin menuntut keadilan. Apabila hukum sulit bicara, kata dia, maka umat Muslim akan terus bergerak.
“Agar Indonesia juga tenang. Hukum ditegakkan secara adil mudah-mudahan umat Islam bersatu membela Alquran,” katanya.
Massa peserta long march diminta tak khawatir soal pasokan makanan atau layanan kesehatan. Mobil pandu dan ambulan siap siaga mengawal mereka. Selain mendapat pengamanan aparat kepolisian, sejumlah organisasi massa juga mengerahkan laskar-laskar mereka.
“Yang daftar sekitar 2.000 orang. Tapi di sepanjang jalan nanti juga ada yang ikut bergabung. Panitia sudah berkomunikasi terus dengan setiap titik yang akan ikut bergabung,” ungkap Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bogor, Bogor Raya, Ustaz Iyus Khaerunnas.
Pengamanan juga dilakukan secara estafet. Personel Polresta Bogor Kota akan mengawal hingga perbatasan kota, dilanjut oleh Polres Bogor hingga Kepolisian Kota Depok.
“Mari kita sama-sama luruskan niat. Niat karena Allah. Mengawal Alquran. Alquran yang dinistakan musuh-musuh Allah. Siap long march?,” seru Ustaz Iyus disambut sahut menyahut takbir dari peserta.
Setelah beberapa jam perjalanan, massa berhenti sejenak di posko pertama di RSIA Assalam Bogor, Jalan Raya Bogor-Jakarta, Kabupaten Bogor.
Koordinator aksi, Ustaz Asri, menjelaskan di titik pertama ini, sudah disiapkan makanan dan minuman, termasuk perlengkapan sandal jepit dan jas hujan.
“Salat dan makan sebelum melanjutkan perjalanan kembali. Rutenya setelah ini ke arah Depok lanjut ke Jakarta,” ujarnya, seraya menyebut titik peristirahatan kedua berada di Kota Depok.
Asri juga mengaku takjub dengan kegigihan massa. Karena ada di antara mereka yang sudah lanjut usia, namun kukuh berjalan kaki.
“Saya juga melihat sambutan warga terhadap kami luar biasa. Yang di depan massa lainnya akan bergabung dengan kami, sekitar 2.000 orang lagi,” imbuhnya.
sumber : pojoksatu.id
0 komentar:
Post a Comment