POJOKSATU.id, JAKARTA – Bupati Katingan Ahmad
Yantenglie rupanya tak risau kursi jabatannya terus diusik gara-gara
perbuatannya yang dinilai tak pantas karena telah melakukan perzinahan
dengan seorangan istri anggota polisi.
Skandal perselingkuhan itu membuat Ahmad Yantenglie harus berurusan
dengan polisi. Namun polisi tidak menahannya sehingga Bupati Katingan
itu tetap bisa beraktivitas seperti biasa seoalah tidak terjadi apa-apa.
Berbagai aksi unjuk rasa pun bergulir mendesak Ahmad Yantenglie mundur dari kursi Bupati Katingan.
Puluhan massa dari Aliansi Masyarakat Katingan Bersatu (AMKB) kemarin
tegas menuntut Ahmad Yantenglie segera hengkang dari kursi bupati.
Namun, aksi damai tersebut ditanggapi biasa oleh Yantenglie.
“Itu (demo) hal lumrah saja. Dalam dunia demokrasi kan setiap orang
boleh menyampaikan pendapat. Pendapatnya begini dan pendapatnya begitu,
wajar saja.
Bagi kita tidak menjadi masalah,” sebutnya kepada sejumlah
awak media.
Dia meminta supaya semua menjunjung tinggi persoalan yang terjadi.
“Orang boleh menuduh siapapun, boleh. Tapi duduk masalahnya seperti apa? Inikan kita lihat saja nanti,” jelasnya.
Terkait tuntutan mundur dari jabatannya sebagai Bupati Katingan, ia
menilai persoalan mundur atau maju itu harus dipertimbangkan secara
matang.
Justru Yantenglie mempertanyakan dasar dan alasan mundur itu apa. Kemudian dampak politik seperti apa.
“Bagi saya secara pribadi urusan mundur atau maju itu adalah hal yang
gampang dan lumrah saja. Tapi yang jelas kita lihat saja nanti seperti
apa,” terangnya.
sumber : pojoksatu.id
0 komentar:
Post a Comment