Tuesday, 2 August 2016
Parah! Kaum LGBT di Kabupaten Bogor Didominasi Remaja Perempuan
BOGOR – Umumnya, pencinta sejenis ini tak datang sendiri. Mereka berkoloni masuk dan menetap dalam rumah kontrakan maupun indekos di desa-desa. Kaum LGBT yang mudah ditemui yakni lesbian. Mereka yang bosan dan terbuang di kota, satu persatu hijrah.
Dalam satu koloni, umumnya terdiri lima sampai delapan orang. Rata-rata mereka datang dari hampir penjuru kota di Jabodetabek. Namun ada juga yang berasal dari wilayahterpencil seperti Jasinga, Rumpin, dan Leuwiliang.
Mereka didominasi para remaja belia. Usianya tak lebih dari 19 tahun. Saat berkumpul dengan sesamanya, jumlah mereka bisa mencapai ratusan orang. Secara bebas beraktivitas menujukan rasa ketertarikan mereka ditempat umum.
“Ini bukti lemahnya pengawasan Pemerintah Kabupaten Bogor. Masyarakat sekitar akan terkena dampak negatif dari keberadaan tempat hiburan malam (THM),”ujar Psikolog, Tika Bisono akhir pekan lalu.
Ia menjelaskan, fenomena LGBT harus mendapat penanganan tepat. Bahkan, sudah mengarah kepada transaksi seksual.
“Banyak pekerja seks komersil (PSK) tak hanya melayani pria hidung belang. Wanita lesbi juga mereka terima,” ungkapnya.
LGBT sendiri, jelas Tika, sangat mudah terpengaruh dari pergaulan. Apa lagi, itu menimpa kalangan perempuan. Karena itu, masyarakat desa dihimbau bersama menjaga lingkungan anak. Tentunya, tidak terlepas dari pengawasan masyarakat.
“Keluarga harus lebih mendekat kepada anak. Rata-rata usai belia lebih mudah terpengaruh,”tandas Tika.(ent)
0 komentar:
Post a Comment