BOGOR – Nasib malang harus dialami Muhamad Rifaldi
(1,5). Di usia belia menderita kekurangan gizi. Ia juga berasal dari
keluarga kurang mampu.
Bungsu dari dua bersaudara ini, adalah anak Ahdi (46) dan Ismaia
(32). Mereka tinggal di Kampung Cilangkap RT 01/02, Desa Lumpang,
Kecamatan Parungpanjang.
Rifaldi tak bisa dibawa berobat ke puskesmas lantaran keanggotaan
peserta BPJS Kesehatan telah mati. Sudah satu tahun sang ayah yang
berprofesi sebagai kuli angkut batu ini, tak mampu membayar premi
bulanan.Hal ini membuat Relawan Kesehatan Parungpanjang merujuk Rifaldi ke RS Dompet Dhuafa Kemang.
“Kami bantu karena dari pemerintah desa maupun bidan setempat tak ada
perhatiannya,” ujar Kordinator Relawan Kesehatan Parungpanjang, Desi
Suprihatini, Selasa (09/08/2016).
Uun, sapaan karibnya, menyayangkan sikap Pemdes Lumpang yang seolah
tutup mata. Padahal, kepesertaan BPJS keluarga Ahdi bisa dialihkan dari
mandiri ke penerima subsidi.
Sementara itu, Kepala UPT Puskesmas Parungpanjang, dr. Susi
mengklaim, pihaknya sudah menangani kasus tersebut. Sebab, sudah
melakukan pemeriksaan dan pemberian susu kepada Rifaldi.
“Pasien itu bukan gizi buruk, tapi hanya gizi yang kurang. Selama ini
kami sudah tangani sampai pemberian susu setiap bulannya,” singkatnya.(ent)
0 komentar:
Post a Comment