BOGOR – Pemkab Bogor berjanji akan melakukan
berbagai cara mengatasi kekurangan PNS. Terlebih, ada 2.000 PNS yang
masuk masa purna bhakti selama tiga tahun kedepan.
Bupati Bogor, Nurhayanti mengatakan, salah satu yang akan dilakukan
dengan menguatkan tenaga honorer terutama untuk tenaga pengajar.
“Saya mengambil langkah bagaimana tenaga honorer mendapatkan dana sertifikasi secara bertahap,” ujar dia.
Ia menambahkan, pemberian sertifikasi tersebut baru akan diberikan
kepada tenaga honorer K2. Sebab, Pemkab Bogor baru mengangkat sepertiga
dari jumlah keseluruhan tenaga honorer K2.
“Tapi ini masih saya perjuangkan. Jangan salah langkah,” ungkapnya kepada.
Menurut dia, jumlah tenaga honorer sudah banyak bahkan jumlahnya saat
ini mencapai 8.000 orang. Setidaknya, kata dia, bisa menggantikan PNS
yang memasuki masa pensiun. Hanya saja, untuk pengangkatan menjadi PNS
tak bisa.
Sementara itu, rotasi kembali dilakukan untuk mengisi kekosongan jabatan eselon III.
Diantaranya, Agus Koswara menjadi Sekretaris Camat (Sekcam) Ciomas,
Imam Mahmudi menjadi Sekcam Leuwisadeng, Yudi Utomo dipercaya sebagai
Sekcam Rumpin.
Sedangkan, Rini Ratnaningsih menjadi Kepala Bidang Pemberdayaan
Kelembagaan Masyarakat pada BPMPD, Achmad Zaenudin menjadi Wakil
Direktur Pelayanan pada Rumah Sakit Umumu Daerah (RSUD) Ciawi.
Tak hanya itu, Yukie Meistisia Anandaputri Satoto menjadi Kepala
Bidang Medik pada RSUD Ciawi. Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor,
Sarni mengaku, akan melakukan rapat internal membahas masalah tenaga
pengajar.
“Pasti kita upayakan untuk mencari solusi terbaik,” ujarnya.
Apalagi, kata dia, dengan kebijakan moratorium PNS yang sangat menyulitkan daerah yang masih kekurangan PNS.(ent)
0 komentar:
Post a Comment