BOGOR – Hati-hati kaum lesbian, gay, biseksual dan
transgender (LGBT) sudah masuk sekolah. Temuan mengejutkan itu terungkap
saat Radar Bogor tak sengaja memergoki pasagan sejenis terlihat mesra
di kantin sekolah.
Sejumlah wanita nampak asyik bercengkrama dengan pelajar putri. Namun
tak seperti biasa. Tangan kanan mereka nampak agresif. Membelai rambut
dan pundak salah seorang siswi.
“Sabar ya sayang, nunggu yang lain dulu,”tutur wanita berambut pirang
itu sembari mengecup kening siswi di salah satu SMA di Cisarua.
Ya, wanita berbaju biru itu, sebut saja Andini (21). Warga Kota Bogor
ini parasnya cukup ayu. Ia merupakan salah satu bagian dari komunitas
LGBT di Kota Hujan.
Setiap hari, nongkrong bersama temannya Reni (nama samaran) di kantin sekolah. Mengajak para siswi ikut dalam komunits mereka.
“Sering nongkrong disini (kantin sekolah red). Banyak anggota baru soalnya,” Andini.
Ia mengaku, cukup banyak pelajar di Kecamatan Cisarua masuk dalam komunitas LGBT. Mereka terjangkit virus gay dan lesbian.
“Setiap pekan kami kumpul bareng di vila-vila. Mereka banyaknya pelajar kelas satu SMA yang mudah diajak,” tuturnya.
Hingga saat ini, anggota Komunitas LGBT telah mencapai 35 siswa. Mereka berasal dari berbagai sekolah di kawasan Puncak.
“Ini baru satu tahun kami bentuk,” tukasnya sembari tersenyum.
Menanggapi hal tersebut, Tokoh Agama Cisarua, Muhamad Yusuf mengaku
geram. Ia pun meminta kepada Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor
untuk melakukan pencegahan.
“Ini merusak moral dan ahlak. Segera lakukan penindakan,” tegasnya.
Sementara itu, Camat Cisarua, Bayu Rahmawanto mengaku belum
mengetahui keberadaan komunitas LGBT di wilayahnya. Namun, ia berjanji
akan melakukan penindakan.
“Kalau imigran banyak, namun untuk LGBT kami berlum menemukan,” singkatnya.(ent)
0 komentar:
Post a Comment