BOGOR – Banyaknya anggota DPRD Kabupaten Bogor, yang
tak mengambil jatah reses mengundang keprihatinan berbagai pihak.
Direktur Center for Budget Analysis, Uchok Sky Khadafi mengkritik,
tindakan anggota dewan yang enggan reses.
“Misalkan, dana anggaran reses Rp1 milyar untuk satu anggota dewan
juga tidak akan efektif untuk memperjuangkan aspirasi,” ujar Ucok, Minggu (14/08/2016).
Menurutnya, dewan sendiri sebenarnya tidak tahu aspirasi apa yang
akan diambil dari rakyat walaupun sudah berdialog dalam pertemuan reses.
“Uang APBD sudah banyak yang habis untuk reses. Artinya, yang
melakukan pengambilan aspirasi itu harus yang memiliki keahlian,”
ujarnya.
Menurut dia, selama ini DPRD melakukan reses hanya untuk gaya-gayaan.
Bahkan, ia menuding program reses hanya sebuah alasan bagi DPRD untuk
mengambil uang sebanyak-banyaknya dari APBD.
Artinya, dengan melakukan reses dewan dapat penghasilan tambahan.
Sementara itu, Anggota Fraksi Golkar-PAN Kabupaten Bogor, Irawan
mengaku, tidak menghadiri kegiatan reses untuk rencana pembahasan
Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara
(KUA-PPAS) APBD Perubahan 2016.
Menurutnya, aspirasi dari warga sudah ditampung tetapi tidak selalu beriringan dengan realisasinya.
“Kami tidak bisa memperjuangkan, dengan kondisi anggaran yang terbatas. Akhirnya seperti percuma,” ujarnya.
Sedangkan, masyarakat tidak mau tahu kondisi keuangan pemerintah
daerah, yang mereka tahu bagaimana usulannya itu dapat teralisasi.
Terpisah, Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor, Adang Suptandar berjanji,
akan mengkaji ulang anggaran reses yang disediakan termasuk jadwal
pertemuanya.
“Sejauh mana, kita juga akan melihat ke daerah lain, apakah betul
daerah lain seperti itu? Yang terpenting harus diperhatikan, sepanjang
aturan memungkinkan dan kembali keuangan daerah bisa, saya kira tidak
masalah,” bebernya.
Adang menjelaskan, ada standar yang diatur dalam Kementerian, Permendagri dan juga Perda.
“Yang terpenting ada landasan hukumnya dan dikembalikan kepada kemampuan daerah,” ujarnya.
Sebelumnya, kegiatan reses untuk pembahasan KUA-PPAS 2016 APBD
Perubahan rupanya tidak digunakan secara maksimal anggota DPRD Kabupaten
Bogor. Bahkan, banyak anggota dewan tidak mengambil massa reses untuk
menyerap aspirasi rakyat.
Musababnya, anggaran Rp18 juta selama tiga hari reses dianggap kurang relefan menampung aspirasi konstituen.(ent)
Tuesday, 16 August 2016
Home »
berita
,
politik
» Banyaknya Anggota DPRD Kabupaten Bogor Tak Mengambil Reses Mengundang Keprihatinan
Banyaknya Anggota DPRD Kabupaten Bogor Tak Mengambil Reses Mengundang Keprihatinan
Related Posts:
Satpol PP Kabupaten Bogor Klaim Hemat Rp1,69 Miliar, Ini Sebabnya BOGOR – Kepala Satpol PP Kabupaten Bogor, TB Luthfie Syam kebakaran jenggot saat dinasnya disebut-sebut sebagai salah satu penyumbang sisa lebih perhitungan anggaran (silpa) APBD 2015. Luthfie membantah jika pada pr… Read More
Apa Kabar Waduk Ciawi? Kok Jalan di Tempat Bogor BOGOR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor dinilai lamban menangani Waduk Ciawi. Meski sudah masuk dalam Perda Rencana Tata Ruang Wilayah, tapi pembangunan waduk itu terkendala perizinan. “Padahal Waduk Ci… Read More
Akhirnya Penumpang Terlantar di Bogor Diangkut Kendaraan Dinas BOGOR – Meski Walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto menolak tuntutan para supir angkutan kota (angkot) soal pembatalan sisten satu arah (SSA) seputar Kebun Raya Bogor, Kamis (28/4/2016). Tapi hingga siang hari pukul 1… Read More
HUT Lapas Paledang, Walikota Bogor Temui Anak Buah di Tahanan BOGOR – Saat menghadiri Ulang Tahun ke-52 Bhakti Pemasyarakatan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Paledang, Walikota Bogor Bima Arya berkesempatan menemui anak buahnya yang tersangkut kasus pembebasan lahan Angkaho… Read More
Kesal Pungli, Penambang Bogor Akan Bikin Jalan Khusus BOGOR – Tingginya pungutan liar (pungli) membuat para pengusaha tambang di Kabupaten Bogor berencana membuat jalan khusus untuk penambang. Apalagi kerap terjadi bentrokan antara pemungut pungli dengan supir truk pe… Read More
0 komentar:
Post a Comment