Home »
» Ratusan Ikan Mati Mendadak, Warga Menduga Setu Wanaherang Tercemar Limbah
GUNUNGPUTRI-RADAR BOGOR, Kondisi Setu Wanaherang
yang berada di Kawasan Industri Gunungputri, Kecamatan Gunungputri
diduga tercemar. Akibatnya, ratusan ikan di Setu tersebut mati lantaran
danau menghitam mengeluarkan busah berwarna kuning dan menimbulkan bau
busuk.
Pantauan Radar Bogor, hampir seluruh setu dipenuhi bangkai ikan jenis
mujair. Informasi yang dihimpun dari penduduk sekitar setu, indikasi
pencemaran diduga berasal dari salah satu pabrik. Kondisi ini terjadi
pada Sabtu malam (19/1) hingga minggu pagi (20/1).
Sebelumnya, ia menegaskan belum pernah terjadi pencemaran seperti
saat ini. Dugaan warga mengarah pada pabrik makanan yang membuang
limbahnya ke setu.
“Sepertinya mereka sengaja buka salurannya mencemari Setu
(Wanaherang, red),” ujar salah satu warga, Ibrahim (48) kepada Radar
Bogor.
Ketua Relawan Bela Alam Kodim 0621 Kabupaten Bogor, Panji Saputra
langsung meninjau lokasi tersebut. Pihaknya akan segera berkordinasi
dengan Desa dan Karang Taruna Kecamatan, hingga Dinas Lingkungan Hidup
(DLH) Kabupaten Bogor.
Menurut Panji, pencemaran Setu Wanaherang dianggap sudah mengkhawatirkan. Secara kasat mata, ikan di danau mati mendadak.
“Warna air hitam berbusah warna kuning keemasan, seluruh danau (setu, red) hampir merata,” ujar Panji.
Lanjut Panji, ia meminta agar pemerintah daerah turun tangan segera
mencari tahu pelaku pencemaran tersebut. Kondisi ini, kata dua
mengingatkan pencemaran yang terjadi di Sungai Cileungsi.
“Kita akan cari tahu penyebabnya, semoga dengan cepat ada titik terangnya. Sehingga penanggulangannya bisa dilakukan,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Penegakan Hukum DLH Kabupaten Bogor,
Budi Mulyawan menyoroti serius temuan yang dilaporkan warga ini.
Pihaknya berjanji akan mengusut penyebab terjadinya pencemaran di setu
tersebut.“Nanti akan kami cek kelapangan terkait laporan ini,”
terangnya.
Ditempat terpisah, Komisi III DPRD Eko Syaiful Rohman berjanji akan
menindaklanjuti temuan wargannya tersebut. Bahkan, ia meminta DLH
bersikap tegas dengan mencari pelaku usaha yang merusak lingkungan. “DLH
harus segera jangan ditunda tunda,” tegasnya. (don/c)
0 komentar:
Post a Comment