Banner 1

Tuesday 29 January 2019

Sehari Hasilkan 31,8 Ton Sampah Plastik. Jonggol Siap Terapkan Program Antik


JONGGOL-RADAR BOGOR, Bumi Tegar beriman akan menyambut Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 29 Feburari mendatang.
Salah satu komitmen pemerintah untuk mengurangi sampah yakni dengan memberlakukanya program anti plastik (Antik) di Bumi Tegar Beriman. Salah satunya di wilayah UPT Pengelolaan Lingkungan Hidup Jonggol pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor.
UPT yang membawahi enam wilayah kecamatan ini sudah siap menerapkan program Antik yang digulirkan Bupati Bogor, Ade Yasin.
Saya sangat mendukung program anti plastik, dan bisa digantikan dengan tas, karena ngeri ya lihatnya kalau banyak sampah plastik bahaya bagi lingkungan,” ujar Giani warga Citraland, Desa Sukamanah, Kecamatan Jonggol.
Warga lainnya, ditemui dipasar Cariu, Sari (44). Ia mengaku kesulitaan, jika tidak mengunakan plastik saat membawa belajaannya.”Susah atuh nantinya, pakai apa. Kalau dikasih tasnnya saja mau, kan setiap hari enggak sedikit saya belanja,” akunya.
Kepala UPT Pengolaan Lingkungan Hidup, Iwan S Yunior optimis program Antik bisa diterima di masyarakat. Dalam sosialisasinya, menurut dia, perlu melibatkan banyak pihak. Paling berpengaruh adalah di sekolah. “Sosialisasi di ranah sekolah mengandeng guru, dan ada kader lingkungan yang nanti bakal menjadi penyuluh,” katannya.
Berdasarkan catatanya, jumlah sampah yang diangkut dalam satu hari yakni 106 ton dengan rincian 53 ton sampah rumah tangga dan 30 persen dari total sampah merupakan sampah jenis plastik. “Sampah jenis plastik yang diangkut 31.8 ton per hari, sedangkan 20 persen lainya merupakan sampah lain-lain,” ujar dia.
Lanjut Iwan, edukasi Antik mencakup beragam ruang publik yang menjadi pusat plastik. Mulai dari pasar tradisional, hingga minimarket. Selain itu, sosialisasi disampaikan ditingkat desa.
Dikit demi sedikit kita hilangkan kebiasaan penggunaan kantong plastik, karena sampah sulit terurai dan tidak baik untuk lingkungan. Bank sampah menjadi solusinya di tempat-tempat ini. Program ini harus didukung,” katanya.
Sebelumnya, Memberlakukan Program Anti Plastik (Antik) di Bumi Tegar Beriman bukan perkara mudah. Selain karena cakupan wilayahnya yang terbilang luas, jumlah penduduk Kabupaten Bogor paling banyak dibandingkan daerah lainnya, yakni 5,6 juta jiwa. Kondisi demikian menjadi tantangan bagi Pemkab Bogor untuk melaukan sosialisasi secara merata.
Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (Aprindo) meminta sosialisasi dibebankan ke Pemkab Bogor. Ketua DPC Aprindo Kabupaten Bogor, Budi Santoso beralasan, sosialisasi perlu dibebankan ke Pemkab Bogor karena Program Antik merupakan wacana yang dikeluarkan oleh Pemkab Bogor.
“Aprindo mendukung, cuma kami meminta Pemkab harus memberikan sosialisasi kepada masyarakat. Kita tidak bisa ikut woro-woro ke sana-sini,” jelasnya kepada Radar Bogor, Selasa (8/1)
Menurutnya, untuk melakukan sosialisasi di 40 Kecamatan Kabupaten Bogor membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Pasalnya, di Kota Bogor yang sudah lebih dulu menerapkannya dengan program bernama ‘Bogor Tanpa Kantong Plastik’ membutuhkan waktu sekitar tiga bulan untuk melakukan sosialisasi. (don/ded/c)

0 komentar:

Post a Comment