BOGOR- RADAR BOGOR,Kepolisian di wilayah Bogor Timur semakin memperketat wilayah hukumnya pasca terjadi pembunuhan siswi SMK Barangsiang, Noven (18), pada beberapa pekan lalu.
Selain mengerahkan fungsi bhabinkamtibmas, pihaknya juga melakukan patroli baik siang atau pun malam ke titik-titik yang diduga rawan terjadinya tindak kejahatan.
Seperti kemarin, Polsek Bogor Timur mengamankan lima orang pria tanpa identitas yang diduga preman yang sering beraksi di tengah-tengah masyarakat.
Kelima orang itu diboyong ke Mapolsekta untuk diperiksa, didata, dan diberikan pembinaan intensif.
“Untuk premanisme, kita lebih mengedepankan unsur pembinaan. Kecuali kalau terbukti kedapatan membawa barang-barang seperti narkoba atau benda tajam, kita akan proses lebih intensif,” kata Wakapolsekta Bogor Timur, AKP Yuni Astuti, kepada Radar Bogor di ruang kerjanya.
Ia tak menyebut berapa jumlah pasti preman-preman yang terjaring razia sejak awal tahun ini. Namun, jumlahnya dipastikan lebih dari 150 orang. Selain preman, operasi-operasi juga menyasar minuman-minuman keras yang biasa dijual di warung-warung kecil.
Kepolisian, kata Yuni, selama ini intens melakukan pemeriksaan dari warung ke warung. Biasanya, miras-miras jenis ciu, oplosan, selalu dijual di warung-warung kecil.
“Biasanya mereka jual secara diam-diam ke pelanggan. Jadi sudah tidak dalam bentuk botol, tapi dalam bentuk plastik kemasan. Itu siasat supaya tidak kedapatan pada saat petugas melakukan rajia. Ya mungkin jumlah yang kami amankan sudah lebih dari 500 kemasan,” tuturnya.
Wanita yang pernah menjabat sebagai Kabaghumas Polresta Bogor Kota itu juga menegaskan, operasi-operasi guna mencegah tindak kejahatan akan selalu digencarkan, baik siang atau pun malam.
“Apalagi menjelang Pileg dan Pilpres,” ucapnya.(rp2/c)
0 komentar:
Post a Comment