Banner 1

Tuesday 29 January 2019

Kisah Baba Omar dan Keluarga Imigran Palestina. Di Tempat Lama Diusir, di Tempat Baru Ditolak Warga

 

CIBINONG-RADAR BOGOR, Kisah Baba Omar dan keluarga yang merupakan  pengungsi asal Palestina ini viral dan menjadi sorotan tidak hanya di dunia nyata.

Baba Omar sendiri berjualan kopi di dekat Stadion Pakansari, Cibinong. Baba Omar pun tak segan mengung­kapkan keluh kesahnya di media sosial, sehingga menimbulkan simpati warganet. Bahkan memunculkan anggapan dirinya dan keluarga telantar tinggal di Bumi Tegar Beriman ini.­

Namun, belakangan terkuak fakta bahwa sejak Agustus tahun lalu, International Networking for Humanitarian (INH) mengang­garkan Rp27 juta untuk tempat tinggal keluarga Omar selama setahun. Perangai sang bapak yang temperamental membuat warga sekitar kontrakan gerah. Sehingga belum 12 bulan masa kontrak, keluarga itu pun dipin­dah ke D’Lisdin.

Belum lagi saat lapak yang dia gelar di sekitaran Pakansari di­gasak Satpol PP Kabupaten Bo­gor. Omar pun marah lantaran menyebut warga lokal boleh berjualan, sedangkan imigran tidak boleh.

Upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor bersama United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR), Internatio­nal Networking for Humanita­rian (INH) dan LSM Masyarakat Pejuang Bogor (MPB) memin­dahkan keluarga ini ke hunian baru tidak mudah. Warga Nir­wana Golden Park nyatanya tidak tahu-menahu keluarga peng­ungsi itu pindah ke lingkungan mereka.

“Harusnya ada run­dingan dulu dengan warga, bi­cara dengan tetangga kanan kiri. Ini kan kami saja baru tahu. Kami belum bisa memutuskan (boleh atau tidak, red), saya tanya dulu warga,” kata Ketua RT 04/05, Nirwana Golden Park, Nur Budi seperti dikutip dari Metropolitan.di.

Secara tersirat, ia agaknya kha­watir jika kehadiran Omar bisa mengganggu ketenteraman warga perumahan yang sudah tinggal lebih dulu. Apalagi warga sudah mengetahui kisah Omar dan keluarga dari informasi yang beredar di media sosial.

 

0 komentar:

Post a Comment