BOGOR- RADAR BOGOR,Pihak legislatif meminta Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor untuk melakukan koordinasi dengan Organda Kota Bogor terkait beroperasinya Bus Sekolah yang mulai berjalan hari ini, Jumat (25/1).
“Pasti harus ada (koordinasi), karena bagaimanapun itu kan transportasi massal salaupun targetnya pelajar, jadi harus ada kerjasama dengan organda,” ujar Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Bogor Achmad Romdhoni kepada Radar Bogor, kemarin (24/1).
Selain itu, Komisi IV juga menekankan hadirnya Bus Sekolah tidak membuat kemacetan baru. Sebab berbeda dengan angkutan perkotaan (angkot) yang biasa melakukan ngetem. “Dengan adanya bus sekolah itu (macet) mudah-mudahan bisa berkurang,” tuturnya.
Romdhoni menegaskan, akan meminta tambahan armada kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor apabila kehadiran bus sekolah mendapat tanggapan positif. Baik dari siswa, orang tua, sekolah maupun masyarakat umum. Sebab banyak keuntungan jika semua rute dapat terisi setiap harinya. Salah satunya meminimalisir keributan alias tawuran antar pelajar.
“Kalau mereka berangkat bareng dan ada komunikasi yang baik kan bisa meminimalisir tawuran,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Organda Kota Bogor Ischak mengaku belum menerima koordinasi dari Pemkot Bogor terkait operasional bus sekolah. Namun dia telah mendapatkan undangan untuk launching yang bakal dilaksanakan Jumat (25/1) pagi di Tugu Helikopter Semplak.
“Kami Organda baru dapat undangan hari ini untuk besok launching tapi kalau koordinasi angkutan sekolahnya tidak ada, tau-tau ada undangan untuk launching,” tuturnya.
Menurutnya, setiap angkutan yang hadir perlu di koordinasikan dengan Organda. Apalagi dengan hadirnya bus sekolah tidak ada konversi yang dilakukan Pemkot sebagaimana aturan yang ada. Sehingga dirasa tidak adil ketika badan hukum harus melakukan konversi sementara Pemkot tidak melakukan hal itu.
Namun, lanjut dia, untuk menghindari gesekan, Organda telah melakukan antisipasi dengan mengumpulkan ketua jalur agar memberikan pemahaman kepada supir-supirnya bahwa ada program baru dari Pemkot Bogor.
“Mudah-mudahan saja tidak terjadi gesekan di lapangan dengan kawan-kawan jalur karena kita sudah berupaya dan permintaan mereka agar Pemkot melakukan konversi dan itu diserahkan ke badan hukum harusnya,” pungkasnya. (gal/c)
0 komentar:
Post a Comment