CIBINONG-RADAR BOGOR, Pemerintah Kabupaten Bogor menyebutkan jumlah imigran yang bermukim di Bumi Tegar Beriman lebih dari 1.700 orang yang berasal dari 16 negara.
“Di antaranya dari Sudan atau negara-negara konflik tapi paling banyak dari negara-negara teluk,” ujar Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Bogor, Wawan Dharmawan, Senin (28/1/2019).
Para imigran ini berada dalam naungan United Nations High Commissioner for Refugee (UNHCR) dan banya bermukin di kawasan Puncak, Bogor. “Data kami ada 1.623 orang, tapi sekarang sudah bertambah lagi sekitar 1.700-an orang. Ilegal ya,” kata Wawan.
Dia menjelaskan, penanganan imigran ini ditangani organisasi yang berada di bawah UNHCR, yakni Organization for Migration (IOM).
“Ada Peraturan Presiden Nomor 125 tahun 2016, pemda ditugaskan menunjuk lokasi pengungsian demi membantu imigran. Tapi, anggaran dari negara donatur, Australia diputus,” kata Wawan.
Padahal, kata Wawan, Pemkab Bogor sudah menunjuk lokasi pengungsian para imigran di wilayah Kecamatan Ciawi yang terdiri dari 235 kamar. Namun, pengungsian tidak pernah terwujud lantaran terbentur dana.
“Mudahan-mudahan IOM bisa menghimpun dana lagi dari donatur mana pun. Ini kan masalah besar. Pemerintah pusat juga harus hadir. Karena pemda tidak bisa menganggarkan dengan APBD,” katanya.
“Mudah-mudahan dari negara donatur mana pun IOM bisa menghimpun dana lagi. Semuanya 1600 (orang) lebih, ini kan permasalahan besar, pemerintah pusat harus hadir, pemerintah daerah tidak bisa menganggarkan dengan APBD-nya,” ungkapnya.(cek/ps)
0 komentar:
Post a Comment