Banner 1

Wednesday 30 January 2019

Kasus Siswi di Bogor yang Dihukum Push-Up Pihak Sekolah, Begini Penjelasan Orang Tua


CIBINONG-RADAR BOGOR, Setelah ramai diberitakan, akhirnya Hidayat (47), orang tua GNS, siswi kelas IV SDIT Bina Mujtama, yang dikabarkan dihukum push up hingga 100 kali oleh pihak sekolah, mengklarifikasi tudingan tersebut, Selasa (29/1/2019).
Ditemui wartawan di sekolah yang berada di Kampung Pondok Manggis, Desa Bojongbaru, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, Hidayat mengaku tidak benar anaknya dihukum push up hingga 100 kali lantaran tidak membayar SPP.
“Itu terjadi dua bulan lalu, sekitar November 2018. Dan itu sudah selesai. Saya juga tidak tahu kok bisa anak saya diwawancara media,” kata Hidayat.
Masalah sebenarnya, kata Hidayat, dia tidak melapor ke pihak sekolah karena belum bisa membayar uang Penilaian Akhir Semester (PAS). Sehingga, ketika anak mereka datang ke sekolah dan tidak membawa kartu ujian, mereka dihukum.
Dia juga mengakui putrinya kini trauma bertemu orang-orang yang baru dikenal, hingga menyebabkan takut keluar rumah dan pergi sekolah.
“Dampaknya dia jadi takut keluar rumah. Tidak sekolah bukan karena akibat dihukum, tapi karena trauma banyak ketemu orang-orang baru dan ditanya-tanya,” ujarnya.
Meski begitu, dia mengatakan jika putrinya itu sedang menjalani proses pindah sekolah. “Karena rumah saya di Depok. Dulu ada jemputan ke sekolah ini. Tapi, sekarang sudah tidak ada. Jadi mau pindah ke yang dekat saja sekolahnya,” kata dia.
Sementara Kepala SDIT Bina Mujtama, Mochamad Ramadhan Budi Setiawan, membenarkan adanya hukuman kepada siswa, namun bukan memberikan efek jera, melainkan untuk meningkatkan kedisiplinan.
“Kami suruh push up, tapi tidak diminta apalagi sampai 100. Cuma disuruh push up saja. Untuk kedisiplinan karena mau ujian mereka tidak bawa kartu ujian,” kata Budi. Bahkan, kata dia, ada sekitar 7 anak dihukuk serupa dengan masalah yang sama.
“Salah paham saja sebenarnya. Kami tidak mendapat konfirmasi dari orang tua si anak. Kalau memang tidak mampu kami juga akan maklumi. Tapi kan tidak ada konfirmasi. Sebenarnya juga masalahnya sudah selesai. Anaknya juga enjoy sekolah setelah itu,” tandasnya.(cek/ps)

0 komentar:

Post a Comment