Home »
» Polisi Selidiki Kebocoran Pipa Gas di Gunung Sindur, 115 Warga Keracunan Gas Amonia
BOGOR – RADAR BOGOR,
Perisitiwa bocornya pipa gas milik pabrik es, PT Indo Kristal di
Kampung Poncol RT01/01, Desa Curug, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten
Bogor, saat ini masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.
Meski
tak ada korban jiwa, peristiwa itu menyebabkan 115 warga keracunan gas
amonia. Perinciaanya 46 orang sesak napas, 42 orang pusing dan 27 orang
mengeluhkan mual.
Kanit
Reskrim Polsek Gunung Sindur AKP Suharto mengungkapkan kejadian
bocornya pipa terjadi pada Sabtu (19/1) sekitar pukul 17.00 WIB. Pipa
milik pabrik es yang baru dibangun dua bulan itu bocor. “Penyebabnya
masih diselidiki. Untuk sementara segala aktivitas di pabrik kami
hentikan,” ujarnya kepada Radar Bogor.
Gas
amonia diketahui kerap digunakan sebgai zat pendingin. Adapun ratusan
korban yang mengeluhkan pusing, mual dan muntah sudah mendapatkan
penanganan dan sudah bisa dipulangkan setelah sebelumnya sempat dirawat
di peskesmas terdekat.
Kepala
Desa Curug, Edi Mulyadi mengaku sudah memeriksa izin pabrik tersebut.
Namun pihaknya tidak bisa langsung menutup pabrik lantaran izin
pembangunan sudah lengkap. Baik itu surat keterangan domisili usaha
(SKDU), izin operasional, izin penggunaan peruntukkan tanah (IPPT), UKL,
UPL hingga Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).
“Kami
akan kembali mempelajari segala perizinan yang dimiliki perusahaan dan
membentuk tim untuk menginventarisir kerugian yang disebabkan kebocoran
gas,” ucapnya.
Sementara
Direktur PT Indo Kristal Efendi mengaku, akan bertanggungjawab
sepenuhnya terkait pristiwa yang menimpa warga Curug tersebut. Karena,
sebetulnya pabrik miliknya itu belum beroperasi dan sedang melakukan uji
coba mesin. “Jadi memang ada kebocoran sedikit. Ketika hendak di las
(Pipa) malah nembak otomatis,” cetusnya.
Di
sisi lain, Kepala Seksi Pengelolaan B3 dan Limbah B3 pada Dinas
Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor, Jopie Hermawan, menilai jika
perusahaan mengikuti prosedur yang termuat dalam prosedur AMDAL, dokumen
UPL dan UKL, kebocoran gas amonia hingga menimbulkan korban, tidak akan
terjadi. “Klaim dari perusahaan kan mereka belum operasional. Katanya
baru pemasangan instalasi. Tapi paling tidak mereka seharusnya memiliki
Standar Operasional Prosedur (SOP),” ujar Jopie.
Dia
menduga, ada SOP yang belum dipenuhi atau bahkan belum ada. Namun dia
enggan berbicara lebih jauh sebelum ada hasil uji laboratorium.
“Mereka
kan bilangnya sudah sering pasang tapi tidak pernah kejadian. Kita
tidak tahu teknisnya gimana. Tidak bisa bilang. Tunggu hasil uji lab
saja. Kami bawa dua titik udara ke lab. Sementara sih murni kelalaian
ya,” kata dia.
Menurutnya,
gas amonia masuk kategori B3 dan memerlukan penanganan khusus. “Secara
teknis, kalau dokumen UPL dijadikan panduan tidak akan terjadi seperti
ini,” kata dia. (nal/c)
Related Posts:
Nekat! karena Sakit Hati, Remaja di Bogor Tega Aniaya Teman Hingga Tewas
BOGOR – Penganiayaan kembali terjadi di Bogor. Ironisnya, penganiayaan yang ada dilakukan oleh seorang remaja berinisial AF (16) Sabtu (25/2/2017).AF diketahui merupakan warga Pasir Gintung, Desa Batu Tulis, Kecamatan Na… Read More
Kurir Narkoba di Tanah Sareal Diringkus Polisi Bogor
BOGOR – Tim Pemburu Narkoba (TPN) Polresta Bogor Kota berhasil menangkap kurir narkoba berinisal HM (27) warga Kebon Pedes Gang Kemuning II RT 04/09, Kelurahan Kebon Pedes, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor di Jl.Bubula… Read More
Program RTLH, Mengembalikan Martabat Kemanusiaan
BOGOR – Rumah itu bercat kuning dengan garis jendela berwarna biru yang sudah kusam. Rumah yang dihuni 9 orang itu nampak sudah begitu rapuh karena umurnya sudah lebih dari 40 tahun.Bagian atap dapurnya sudah ditopang du… Read More
Dua Venue di Stadion Pakansari Bogor Telan Rp70 Miliar
BOGOR – Pemerintah Kabupaten Bogor, masih menunggu proses lelang untuk memulai pembangunan dua venue di Stadion Pakansari.Seperti diketahui, Pemkab Bogor akan melengkapi dua venue, masing-masing Laga Tangkas dan Laga Sat… Read More
Inalillahi.. Banjir dan Longsor Hantam SMAN 2 Bogor
BOGOR – Hujan deras yang mengguyur Kota Bogor Jawa Barat sejak Senin siang (27/2) menyebabkan banjir di sejumlah titik. Banjir terparah terjadi di Kelurahan Sukaresmi Kecamatan Tanah Sareal.
Seorang ibu dan anaknya yang… Read More
0 komentar:
Post a Comment