Saturday, 6 August 2016
Kecanduan Rokok, Kaki Pria Ini Membusuk dan Tangan Diamputasi
BOGOR-Jangan sepelekan dampak buruk merokok. Zat-zat kimia di dalamnya bisa menggerogoti organ tubuh hingga membusuk layaknya penderita kusta. Seperti penderitaan yang dialami Olim Salim (54), warga Gang Kokosan, RT 02/01, Kelurahan Genteng, Bogor Selatan. Tangan kanannya terpaksa diamputasi. Sementara kedua telapak kakinya luka membusuk dan mengeluarkan bau tak sedap.
Penyakit yang menggerogoti Olim dikenal dengan nama Thorax Buerger Disease. Sejenis peradangan pada pembuluh darah arteri dan vena serta saraf pada tungkai yang menyebabkan gangguan aliran darah. Penyebab penyakit ini belum diketahui secara jelas, namun sering diderita pria perokok berat.
Sejak tiga tahun lalu, Olim yang ber-KTP Jakarta, pindah ke Kota Bogor untuk tinggal dengan anak keduanya, di Cipinang Gading, Kelurahan Rangga Mekar, Bogor Selatan. Selama itu pula, Thorax Buerger Disease terus menggerogoti tubuh rentanya.
Pekan kemarin, Olim sempat kabur dari rumah, karena tak kuat dengan omongan tetangga tentang penyakitnya. Pria tua itu sempat bermalam di pos ronda hingga akhirnya ditemukan keluarga dan dibawa pulang. Keberadaannya yang memprihatinkan itu pun menjadi viral dan sampai ke telinga Pemkot Bogor.
"Sebenarnya, susah, ya (diobati). Khususnya bapak Olim yang sudah mengidap Thorax Buerger Diseasesejak 2010 silam ini. Padahal, sudah sempat diamputasi. Tapi, karena membandel dengan kebiasaannya merokok, akhirnya terjadi lebih hebat lagi," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Rubaeah, saat mengunjungi Olim kemarin (5/8).
"Thorax Buerger Disease justru kerap kali menyerang usia produktif. Awal penyakit ini terasa sakit dan disangkanya rematik. Nah, nanti kalau radangnya sudah menjalar ke mana-mana baru terlihat mulai membiru, menghitam di ujung-ujung jari, biasanya. Seperti kusta," katanya.
Meski begitu, Rubaeah menegaskan bahwa Thorax Buerger Disease bukanlah penyakit menular. Terpenting adalah untuk menghindari perilaku tidak sehat dan menjauhi rokok. Kasus ini, lanjut dia, sedianya harus menjadi peringatan dan pembelajaran bagi masyarakat untuk tidak menyepelekan dampak merokok.
"Karena merokok sendiri menimbulkan penyakit bukan dalam jangka pendek tetapi panjang. Mungkin jangka pendeknya, batuk-batuk," katanya.
Sementara untuk perawatan Olim, ia kini dirujuk ke RSUD Kota Bogor, agar mendapat perawatan intensif. "Penanganan ini kami berkoordinasi dengan lurah, camat, RT, RW juga pelayanan kesehatannya," tukasnya.
Walikota Bima Arya yang juga turut mengunjungi Olim, mengimbau masyarakat untuk berhenti merokok. "Ini pesannya, seperti inilah akibat dari Thorax Buerger Disease, seperti di iklan-iklan juga poster akibat merokok," tandasnya.(ent)
Related Posts:
Adu Kreativitas dengan Manga di Botani Square BOGOR-Redwood Academy menggelar lomba menggambar Manga se-Kota Bogor di Botani Square, kemarin (22/3). Lomba yang diikuti hampir seratus peserta ini mengusung tema Friendship, yang selaras dengan salah satu tujuan kompe… Read More
Jelang SSA, PKL Otista Dipindah BOGOR-Pemkot terus bebenah menyiapkan sistem satu arah (SSA) sekitaran Kebun Raya. Mulai pekan ini, sebanyak 600 PKL yang berjualan malam hari di Jalan Otto Iskandar Dinata (Otista) akan dipindahkan ke Jalan Surya… Read More
Lebih Dekat dengan Posdaya Pasirkuda BOGOR-Rabu (16/3) sekitar pukul 11:00, suasana di halaman Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) Puspa Lestari di Kampung Babakan Sukamantri RW VII, Kelurahan Pasir Kuda, Bogor Barat, terlihat ramai. Ya, 12 perempuan… Read More
Pasca Longsor Jalur KA Bogor-Sukabumi Digunakan Kembali BOGOR-Setelah sempat tidak beroperasi sejak Minggu (20/3) akibat jalur mengalami longsor, akhirnya kereta jurusan Bogor-Sukabumi sudah kembali beroperasi, kemarin. Kepala Stasiun Bogor, Darmin, mengatakan, pada keberan… Read More
Mei, Pedestrian Sistem Satu Arah Dibangun BOGOR-Jalur pejalan kaki (pedestrian) sepanjang sistem satu arah (SSA) seputar Kebun Raya Bogor, baru akan dibangun Mei mendatang. Jalur berbiaya Rp33 miliar ini bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Nasional (AP… Read More
0 komentar:
Post a Comment