Banner 1

Friday 26 February 2016

Selain Asinan dan Lapis, Kuliner Hangat di Bogor Ini Paling Diburu




ENTER BOGOR – Kuliner di Bogor memang tiada duanya. Setiap akhir pekan, kuliner khas Bogor paling banyak dicari para pelancong yang umumnya datang dari Jakarta. Namun, pada libur, bakso juga menjadi buruan wisatawan saat di Bogor. 

Ya, selain roti unyil, soto, asinan, atau bolu talas ternyata Bogor juga menyimpan kenikmatan bakso. Terbukti, sejumlah pedagang bakso di Bogor banjir pengunjung pada libur Lebaran ini. Tempat makan bakso paling banyak dikunjungi antara lain di kawasan Bantarjati. Bakso Seseupan dan Boboho, misalnya, bisa dikunjungi lebih dari 200 pembeli pada libur. 

Cita rasa bakso di Bogor diakui sejumlah wisatawan berbeda dengan bakso di kota-kota lain. Kuah tanpa penyedap, daging asli, dan mi racikan sendiri merupakan kunci cita rasa bakso khas Bogor. 

“Makanan di Bogor itu enak-enak. Namun, dari sekian makanan di Bogor,  bakso di Bogor paling enak. Meski bakso di kota saya banyak, tapi bakso di Bogot lebih nikmat,” kata Gito, pelancong dari Jakarta saat ditemui di bakso Seseupan.

Selain di daerah Bantarjati, bakso nikmat juga bisa ditemui di Cimanggu dan Suryakencana. Tak jauh dari Bantarjati, ada juga bakso PMI di Perumahan Indraprasta. Jika sedang di Puncak, bakso setan masih jadi primadona makanan hangat ini. 

Secara umum, wisatawan Bogor memburu panganan khas seperti asinan Bogor, Roti Unyil, lapis Bogor, atau Laksa Bogor. Untuk asinan, selain Asinan Gudang di Jl Suryakencana yang populer itu, asinan di Jl Binamarga juga kerap diburu. 

Sedangkan hidangan Laksa Bogor, wisatawan selalu memburunya di Jalan Ranggagading Kp. Cincau Bogor.

Kemudian Roti Unyil, paling banyak diantre di Venus Bakery di Jalan Pajajaran Komp V Point No. 1. Adapun makanan populer baru, yakni Lapis Bogor, paling banyak digemari di Jalan KH. Soleh Iskandar.

Bogor juga menyimpan makanan modern nan khas seperti pizza. Di kota hujan ini, ada menu pizza yang dipanggang menggunakan kayu bakar, yakni di Jalan Pangrango no. 21. (ent)

0 komentar:

Post a Comment