Banner 1

Sunday, 21 February 2016

Prof Arief Rahman Hakim Sampaikan Pesan Pengajar Kepada Komunitas Terminal Hujan



BOGOR - Prof Arief melakukan hal berbeda sesaat sesudah memasuki ruangan gathering di gedung Pusat Pengkajian Perencanaan dan Pengembangan Wilayah (P4W ) Pascasarjana IPB Baranangsiang, Minggu (14/2) siang. 

Melihat jarak peserta yang renggang dan juga jauh dari pemateri, tokoh pendidikan ini pun meminta peserta untuk lebih merapatkan tempat duduk dan mendekat ke posisinya yang berada di depan. 

"Penyampaian pesan melalui suara asli akan memudahkan materi sampai dari pengajar kepada murid. Seorang pengajar harus cerdas akal, halus perasaan, dan sehat jasmani," ungkap profesor sambil meme­ragakan memegang kepala, mengelus dada dan aksi seperti binaragawan me­mamerkan otot.Prof Arief juga mengatakan, menjadi pengajar itu harus menyenangkan, sehingga murid bisa cepat menyerap ilmu yang disampaikan. Seorang pengajar diharuskan menciptakan suasana nyaman terlebih dahulu sebelum memberikan materi pelajaran. Prof Arief pun memberikan tips dengan 7S. Yaitu senyum, salam, sapa, syukur, semangat, sugih, dan sehat. "Pendidikan itu menguatkan iman, memperhalus perasaan, mencerdaskan akal, menyehatkan badan, dan mempererat silaturahmi," tegasnya.

Sementara itu, founder Terminal Hujan Anggun Pesona mengatakan, sebagai founder komunitas, gathering ini positif karena bisa mempererat hubungan volunteer dan pengajar. Selain bisa dapat banyak ilmu dari Prof Arief, juga jadi banyak tambahan ilmu untuk menjalankan kegiatan pendidikan di Terminal Hujan. 

"Setelah empat tahun berdiri dan puluhan volunteer sudah tergabung, Terminal Hujan mengadakan acara kumpul untuk mempererat silaturahmi antara para pengajar dan volunteer," ucapnya.

Sebagai komunitas yang mendedikasikan pada pendidikan informal, peran volunteer dan pengajar sangat penting. Oleh karena itu, keeratan dan kekerabatan di dalam komunitas harus terus dibina, serta ilmu mengenai pendidikan harus terus menerus di-update. 

Ketua Terminal Hujan Haqi Zou Fadillah mengatakan, acara dimulai dari pagi hari dengan kegiatan ramah tamah dan games seru, serta perkenalan untuk menambah keeratan antar volunteer. Setelah break, materi mengenai pendidikan informal bagi pendidikan anak dimulai oleh Prof Arief.

"Undangannya volunteer, pengajar dan pengurus Terminal Hujan. Komunitas ini sudah ada sejak 2011 lalu," jelasnya. (ent)

0 komentar:

Post a Comment