Banner 1

Monday, 29 February 2016

Banjir Kepung Kota Bogor



BOGOR - Hujan deras yang mengguyur Kota Bogor pada Minggu dini hari hingga pukul 09.00 WIB, menyebabkan banjir di sejumlah pemukiman. Salah satunya di RT 02/03 dan RT 03/03 Kampung Pabuaran, Kelurahan Cibadak, Tanah Sareal. Hingga sore, banjir masih menggenangi rumah warga.

Aktivitas warga menguras air dari dalam rumah masih terlihat di sana. Barang-barang perabotan rumah tangga seperti kasur dan alat-alat masak masih berada di atas meja dan kursi. Begitu juga pakaian, masih ditumpuk di lokasi aman. 

"Banjirnya sekitar 60 sentimeter. Banjir berasal dari parit yang tersumbat oleh pembangunan perumahan Taman Sari Persada. Kalau hujan gede lebih dua jam, pasti banjir. Kami mengungsi ke tetangga. Karena belum kering. Nanti tidurnya di rumah tetangga saja," ujar Ade Syaifudin (33) warga RT 03.

Ade terlihat sibuk mengeluarkan air dari dalam rumahnya. Sementara tiga anaknya yang masih mungil beserta istrinya duduk di salah satu pendopo yang ada di depan rumah. Hingga Minggu sore, banjir masih menggenangi rumahnya. "Banjir mulai Minggu dini hari pukul 04.00 WIB. Sampai sore belum kering. Ada sekitar 30 rumah warga yang terendam," timpal M Akbar (40), bersama warga lainnya.

"Kalau hujan kecil, biasanya banjir, tapi kecil saja. Tapi kalau hujan gede, baru banjir besar. Lama hilangnya. Tinggi banjirnya sekitar 60 cm," tambah Abdurrahman (45) yang rumahnya juga kebanjiran. 

Di rumah Abdurrahman, segala perabotan dipindahkan di atas meja. Begitu juga dengan pakaian. Menurutnya, sebelum ada Perumahan Taman Sari Persada, banjir tidak pernah terjadi di tempat tinggalnya. "Mulai pembangunan perumahan itu tahun 2000. Ada saluran parit yang tersumbat sejak perumahan ada," katanya.

Selain menggenangi rumah, banjir di Kelurahan Cibadak juga menggenangi pos satpam dan jalan-jalan di Perumahan Taman Sari Persada. "Jalan perumahan saja yang tergenang, tidak sampai ke dalam rumah," ungkap Buhari, sekuriti perumahan.

Banjir juga terjadi di Kelurahan Situgede, sebanyak 30 rumah terendam air akibat luapan Situ Gede. Sebanyak sepuluh kepala keluarga sudah diungsikan. Selain banjir, tanah longsor juga terjadi di sejumlah wilayah. Dandim 0606 Kota Bogor, Letkol Muhammad Albar mengatakan, hujan yang melanda Kota Bogor membuat beberapa bangunan menjadi rusak akibat tertimpa longsor. 

Seperti yang terjadi di Kelurahan Cilendek Barat RT 04/04, Kecamatan Bogor Barat. Di kelurahan itu, pada pukul 09.50 WIB, tebing setinggi 50 meter mengalami longsor. "Longsoran tebing membuat enam rumah milik warga rusak. Selain itu, satu warga bernama Nurdin mengalami luka ringan," ujarnya.

Longsor juga terjadi di Kelurahan Bubulak RT 01/01, Kecamatan Bogor Barat. Rumah milik Anang (52) rusak akibat longsor. Lima orang yang berada di dalam rumah mengalami luka ringan. Para korban sudah dibawa ke RSUD Kota Bogor. "Hujan yang deras membuat kondisi tanah menjadi labil, sebab berada di lereng. Untuk sementara, korban longsor akan tinggal di rumah saudaranya," kata Albar.

Sementara itu, longsor juga merusak Jalan Kampung Cilubang RT 03/05 Kelurahan Balumbang Jaya. Akibatnya, jalan yang merupakan jalan penghubung antara Kelurahan Balumbang Jaya dan Kelurahan Marga Jaya, Kecamatan Bogor Barat tak bisa dilewati lantaran tertutup longsor.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ganjar Gunawan mengatakan, akibat hujan deras menyebabkan longsor di 12 titik di Kota Bogor. Lokasi longsor berada di Kecamatan Bogor Barat dan Tanah Sareal.

"Kategorinya ada longsor tebingan, longsor yang menutupi jalan setapak, dan longsor yang menimpa rumah. Yang menimpa rumah hanya satu lokasi, di Kelurahan Bubulak. Tidak ada korban jiwa. Hanya, penghuni sempat dibawa ke rumah sakit karena mengalami luka ringan," ungkap Ganjar.

Untuk lokasi banjir, lanjut Ganjar, ada tiga lokasi. Yaitu, Kelurahan Cibadak mulai RT 02, 03, 04, 05, dan 06 yang semuanya berlokasi di RW 03. Lokasi kedua yaitu Kelurahan Sukaresmi, tepatnya di RT 03/06 dan RT 04/06, ada delapan rumah yang terendam. Lokasi ketiga di Kelurahan Margajaya. "Untuk data berapa rumah yang terendam di Kelurahan Cibadak dan Margajaya, belum ada data pasti. Yang pasti itu di Kelurahan Sukaresmi saja, yaitu delapan rumah," tukasnya.

Jalan Rusak di Mana-mana 

Pada kondisi puncak musim hujan, macet mudah saja dilihat di Jalan KH Abdullah bin Nuh, mulai Perumahan Yasmin hingga lampu merah Lotte Mart. Kondisi serupa terlihat di sisi kiri dan kanan sepanjang Jalan Sholeh Iskandar mulai Tol Bogor Outer Ring Road (BORR) hingga lampu merah Lotte Mart. Kondisi jalan rusak membuat kemacetan semakin parah.

Kondisi ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Memang, beberapa hari lalu ada sejumlah perbaikan, namun masih sebatas tambal-sulam. "Kami segera mengupayakan perbaikan, tapi masih terkendala pada cuaca dan produksi asphalt mixing plant (AMP)," ujar Kabid Preservasi Jalan dan Jembatan pada Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Bogor, Daud Arsandi, belum lama ini.

Dia menuturkan, meski terkendala cuaca, pihaknya tetap memprioritaskan untuk melakukan perbaikan. Perihal Jalan KH Abdullah bin Nuh yang berlubang, menurut dia, itu adalah tanggung jawab pusat. Lanataran jalan itu masuk jalan nasional. "Itu masuk jalan nasional, dan pusat sudah memprogramkan untuk melakukan perbaikan. Nantinya juga ada proyek perbaikan di simpang Sholeh Iskandar dan KH Abdullah Bin Nuh yang sering banjir," tambahnya. 

Saat ini, tim pusat sudah melakukan survei ke lapangan dan dalam tempo satu hingga dua hari ke depan dipastikan akan dilakukan penanganan. Namun, dia menjanjikan akan menangani masalah jalan rusak mulai pekan depan.(ral/fdm/rub/c)

0 komentar:

Post a Comment