ENTER BOGOR – Panitia
seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) meminta agar
pengisian pangkalan data sekolah dan siswa (PDSS), segera dirampungkan.
Sebab, hingga kini masih banyak sekolah yang belum mengisi PDSS.
Sementara rangkaian awal seleksi masuk PTN tanpa tes itu bakal ditutup
Sabtu (20/2) har ini pukul 23.59 WIB.
Koordinator Kelompok Kerja Hubungan Masyarakat (Pokja Humas) SNMPTN
2016 Bambang Hermanto menyatakan, hingga Kamis (18/2) pukul 18.40, ada
6.387 unit sekolah yang belum meng-update data PDSS, sedangkan 16.502
sekolah sudah mengisi PDSS.
“Kasihan kalau sampai siswa dirugikan,” katanya.
Dia menuturkan, banyak kerugian yang dialami siswa jika sekolah tidak
memperbarui data PDSS. Kerugian terbesar, seluruh siswa di sekolah itu
tak bisa mendaftar SNMPTN 2016. Ketika sekolah mengulur-ulur pengisian
PDSS, siswa juga dirugikan. Sebab, mereka tidak memiliki banyak waktu
untuk mengoreksi nilai rapor.
Bambang menjelaskan, ada kemungkinan nilai rapor yang diunggah sekolah di website PDSS keliru.
Nah untuk memperbaiki, siswa yang bersangkutan diberi kesempatan
untuk mengecek dan mengajukan revisi. “Kalau sekolah mepet mengisi PDSS,
siswa kapan mengajukan revisinya?” ungkapnya.
Dia berharap sejak kemarin (19/2) ada peningkatan signifikan jumlah
sekolah yang mengisi PDSS. Sehingga, jika ada revisi nilai oleh siswa,
mereka bisa melakukannya Sabtu (20/2).
Namun, Bambang menuturkan, panitia SNMPTN 2016 tidak bisa memaksakan
sekolah untuk mengisi PDSS. Setelah diamati di lapangan, ada sekolah
yang sengaja tidak mau repot mengisi PDSS. Sebab, berdasar pengalaman
tahun lalu, tidak ada satu pun siswa sekolah tersebut yang mendaftar
SNMPTN 2016. Alasan lain, sekolah pesimistis siswanya bisa menembus
SNMPTN 2016.
“Alasan sekolah itu macam-macam,” tuturnya. (ent)
0 komentar:
Post a Comment