Banner 1

Tuesday, 23 February 2016

Ketua Dewan Pendidikan: Jangan karena Gratis, Kualitas Pendidikannya Rendah




ENTER BOGOR – Program sekolah gratis yang digagas oleh pemerintah, seharusnya didukung dengan kualitas dan fasilitas yang baik. Namun, sayangnya di Kota Bekasi kualitas dan fasilitas pendidikan belum maksimal.
 
Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya Sekolah Dasar Negeri yang tidak memiliki meja dan kursi. Bahkan siswa terpaksa harus belajar di lantai selama sekitar dua tahun terakhir ini.

“Jadi sekolah olah pihak sekolah enggan memberikan yang terbaik karena sekolah gratis. Dari indikator ini, kita menilai bahwa kinerja Disdik Kota Bekasi jauh menurun yang ke depannya dikhawatirkan akan juga berimbas pada kompetensi sumber daya manusia Kota Bekasi,” kata Ketua Dewan Pendidikan Kota Bekasi, Adi Firdaus.

Dia mengaku, sebelumnya sudah pernah mendengar informasi adanya sekolah di Kota Bekasi yang tidak dilengkapi dengan fasilitas belajar. Namun dewan pendidikan belum melakukan pengawasan langsung untuk melihat penyebab utama dari kasus ini.

“Kita pernah mendapatkan laporan dari masyarakat terkait masalah ini, namun nantinya kita hanya bisa memberikan laporan dan rekomendasi, karena kita tidak memiliki kapasitas eksekusi,” jelasnya.

Menurutnya, program sekolah gratis di Kota Bekasi harus menjadi pemicu sekolah-sekolah negeri untuk terus meningkatkan kualitas serta prestasi. ”Jangan karena gratis, tapi kualitas pendidikannya rendah,” imbuhnya.

Sementara itu,  Sekretaris Komisi D DPRD Kota Bekasi Dady Kusradi mengaku, akan mengawal yang ketat terhadap kinerja Disdik Kota Bekasi. ”Kita harus akui kejadian ini banyak menimbulkan kekecewaan banyak pihak, oleh karena itu kami dari dewan akan terus mengawal kinerja Disdik. Jangan sampai di tahun ini atau tahun selanjutnya terjadi kasus seperti ini,” katanya.

Lebih jauh Dadi menambahkan, selain itu tempo waktu yang terbatas karena sudah mendekati batas akhir, juga dinilai sebagai penyebab lain gagalnya pembelian furnitur bangku dan meja sekolah.

“Dengan jumlah mebeler yang sangat besar, tampaknya tidak ada rekanan yang bisa menyelesaikan pembuatan tepat waktu, dan mengakibatkan ada sekolah di Kota Bekasi yang tidak mempunyai bangku dan meja untuk kegiatan belajar mengajar,” ungkapnya. (ent)

0 komentar:

Post a Comment