Banner 1

Thursday, 25 February 2016

Keren, TSI Cisarua Lepas Tujuh Orang Utan

BOGOR – Sedikitnya tujuh orang utan yang sebelumnya dikarantina Taman Safari Indonesia (TSI) Puncak Cisarua, kini telah dilepas.
 
Satwa tersebut merupakan titipan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang berhasil diselamatkan dari perdagangan ilegal pada akhir 2015 lalu.

“Setelah dikarantina oleh tim ahli untuk menjalani observasi dan rehabilitasi selama beberapa bulan, dan kondisinya membaik. Akhirnya kita sudah lepas ke alam liar tujuh ekor orang utan ke habitatnya yaitu dari Tahiland. Kita naik hercules,” ujarnya  Humas TSI Yulius kepada enter bogor, Jumat (19/02/2016).

Pembiayaan sendiri pun dianggap Yulius tak sedikit dalam merawat hewan jenis primata tersebut. Dan ini merupakan kegiatan konservasif kepada hewan langka orang utan.

“Biaya orang utan juga cukup besar. Untuk makanannya, seperti buah-buahan juga yang berkualitas tinggi. Karena  ini merupakan titipan negara, jadi biaya kita tanggung,” ucapnya.

Namun pada puncak musim penghujan seperti ini, tak dipungkiri pihak wisata TSI Puncak Cisarua dapat membuat para satwa seperti unggas dan primata yang ada dalam kebun binatang lebih rentan terkena penyakit.
Hingga penanganan khusus dari dokter hewan pun diterapkan.

“Pada cuaca seperti ini, dari dokter hewan kita tetap imbangi dengan perhatian lebih. Seperti pemberian seperti vitamin. Ya intinya kita lakukan itu dengan Standard Operating Procedures (SOP) untuk kesejahteraan para satwa,” jelasnya.

Seperti hewan membutuhkan hawa panas, Yulius menyebutkan, selain dari dokter hewan yang merawat para hewan tersebut, penjaga hewan (keeper) juga tetap memperhatikan kesehatan binatang yang dipegangnya.
“Musim hujan seperti ini sebenarnya kita sudah antisipasi dari dokter hewan dan setiap keeper-nya. Karena satwa harus disejahterakan seperti bebas dari haus dan lapar, bebas sakit dan luka, bebas dari rasa tidak nyaman, bebas dari rasa takut tak tertekan, serta bebas berekspresi alami.” paparnya.

Untuk pengunjung pun masih marai didominasi pengunjung timur tengah.
“Dalam tingkat kunjungan juga tidak berpengaruh pada musim hujan ini. Masih ramai turis-turis arab,” katanya.(ent)

0 komentar:

Post a Comment