BOGOR – Mahasiswa diminta tak hanya mengejar Indeks
Prestasi Komulatif (IPK) yang tinggi. Sebab, IPK tidak menjadi jaminan
diterima di dunia kerja.
Seperti yang disampaikan Head of CSR Bank Central Asia (BCA) Sapto Rahmadi.
Menurut Sapto, mahasiswa harus membekali diri dengan berbagai kemampuan penunjang lainnya yang tak didapat dibangku kuliah.
“Dunia kerja memang mencari calon pegawai yang handal dan pintar,
dan itu tidak hanya dibuktikan dengan IPK yang tinggi saja,” kata Sapto
usai membuka pelatihan Star Leader kepada puluhan mahasiswa peraih
beasiswa BCA dari UI dan IPB, Minggu (14/02/2016).
Apalagi, lanjut Sapto, setelah MEA diberlakukan, persaingan di dunia kerja makin keras.
“Tenaga kerja dari luar Indonesia sudah mempersiapkan diri, karena
mereka tahu negara kita ini pasar terbesar di kawasan Asia Tenggara,”
terangnya.
Atas dasar itu, BCA sejak beberapa tahun lalu melalui program CSR
telah mengucurkan bantuan beasiswa kepada ribuan mahasiswa berprestasi
dari 16perguruan tinggi di Indonesia, termasuk UI dan IPB.
“Bukan hanya sekadar memberikan bantuan uang saja, tapi BCA juga melatih penerima beasiswa,” terangnya.
Sementara, Kepala Sub Direktorat Kesejahteraan Mahasiswa UI Rosmalita mengapreasi langkah BCA.
“Pembentukan karakter seorang mahasiswa ini kan bukan hanya tugas
dari perguruan tinggi saja, tapi kalangan swasta. Nah BCA telah
mempelopori sebuah gerakan,” paparnya.
Senada dikatakan Katrin Roosita, Kepala Sub Direktorat Kesejahteraan
Mahasiswa IPB. Menurut dia, pelatihan kepemimpinan seperti ini sangat
jarang diadakan sebuah perusahaan swasta nasional.
“Kalau mahasiswa dibekali dengan berbagai keterampilan di luar
akademik, peluang diterima didunia kerja sangat besar,” tandasnya. (ent)
0 komentar:
Post a Comment