ENTER BOGOR - Komunitas
Perempuan Bogor Antikorupsi bersama Dinas Pendidikan Kota Bogor
menjadikan empat sekolah sebagai percontohan sekolah jujur
antikorupsi. Hal itu disampaikan Ketua Komunitas Perempuan Bogor
Antikorupsi Hania Rahma kepada enter bogor, di
sela-sela sosialisasi di SMAN 1 Bogor, kemarin.
Ia menyampaikan, program ini menjadikan sekolah-sekolah di Kota Bogor khususnya, menjadi sekolah yang transparan, baik guru, anak didik maupun komite sekolah. "Dalam mewujudkan generasi yang jujur, kami membuat program ini yang akan masuk ke sejumlah sekolah di Kota Bogor, mulai tingkat SD hingga SMA/K, dengan langkah awal sosialisasi," jelasnya.
Menurut Hania, action awal memang sebatas sosialisasi ke beberapa anak didik tiap sekolah, khususnya ketua-ketua organisasi, seperti OSIS, Pramuka, PMR dll.
"Ini langkah awal, makanya yang kami berikan pengarahan yaitu beberapa pengurus organisasi sekolah. Karena dipastikan, mereka yang aktif sejak sekolah pasti akan aktif di perkuliahan serta bisa menjadi calon-calon pemimpin, baik di perusahaan, masyarakat, tingkat daerah. Mungkin jadi walikota, atau anggota dewan, bahkan bisa jadi presiden," ungkap Hania.
Ini merupakan langkah awal membentuk karakter penerus bangsa yang jujur, transparan, dan tentunya antikorupsi.
"Ada sembilan penanaman nilai antikorupsi yang kami jabarkan ke mereka dan pahami," katanya.
Tidak dalam bentuk materi, beberapa anggota komunitas pun memberikan penjelasan dengan mengajak anak-anak SMAN 1 Bogor bermain games yang berhubungan dengan antikorupsi. Juga ada pemutaran film.
Tapi, Hania menambahkan, program ini tidak hanya diperuntukkan bagi anak didik sekolah tersebut saja. Melainkan, seluruh civitas sekolah termasuk komitenya.
"Semua yang ada dalam sekolah akan kami pantau, bagaimana anak-anak transparan terkait pendanaan yang ada di organisasi mereka, atau pemilihan ketua organisasi. Bagaimana sekolah transparan dengan dana-dana yang masuk atau keluar. Begitu pula dengan pengelolaan komitenya," tegas Hania.
Ke depan, jika poin-poin ini sudah sangat matang dijalankan oleh keempat sekolah percontohan, yaitu SMAN 1 Kota Bogor, SMKN 1 Kota Bogor, SMPN 1 Kota Bogor, dan SDN Polisi 4, keberhasilan tersebut akan dijalankan ke 32 sekolah lainnya.
Sementara itu, Humas SMAN 1 Bogor Toni mengatakan, terkait dengan kejujuran, anak didiknya pun sudah ditekankan melalui pelajaran agama dan PKN. Tapi, bukan hanya kedua pelajaran itu saja, antikorupsi yang erat kaitannya dengan kejujuran pun sudah diterapkan atau diimplementasikan di semua mata pelajaran yang ada di sekolah di Jalan Djuanda ini.
"Ini kan masalah pembentukan karakter anak. Kami dari dulu juga sudah menekankan apa itu kejujuran. Utamanya di pendidikan agama dan PKN. Tapi, kejujuran juga diimplementasikan ke seluruh pelajaran," tandas Toni. (ent)
Ia menyampaikan, program ini menjadikan sekolah-sekolah di Kota Bogor khususnya, menjadi sekolah yang transparan, baik guru, anak didik maupun komite sekolah. "Dalam mewujudkan generasi yang jujur, kami membuat program ini yang akan masuk ke sejumlah sekolah di Kota Bogor, mulai tingkat SD hingga SMA/K, dengan langkah awal sosialisasi," jelasnya.
Menurut Hania, action awal memang sebatas sosialisasi ke beberapa anak didik tiap sekolah, khususnya ketua-ketua organisasi, seperti OSIS, Pramuka, PMR dll.
"Ini langkah awal, makanya yang kami berikan pengarahan yaitu beberapa pengurus organisasi sekolah. Karena dipastikan, mereka yang aktif sejak sekolah pasti akan aktif di perkuliahan serta bisa menjadi calon-calon pemimpin, baik di perusahaan, masyarakat, tingkat daerah. Mungkin jadi walikota, atau anggota dewan, bahkan bisa jadi presiden," ungkap Hania.
Ini merupakan langkah awal membentuk karakter penerus bangsa yang jujur, transparan, dan tentunya antikorupsi.
"Ada sembilan penanaman nilai antikorupsi yang kami jabarkan ke mereka dan pahami," katanya.
Tidak dalam bentuk materi, beberapa anggota komunitas pun memberikan penjelasan dengan mengajak anak-anak SMAN 1 Bogor bermain games yang berhubungan dengan antikorupsi. Juga ada pemutaran film.
Tapi, Hania menambahkan, program ini tidak hanya diperuntukkan bagi anak didik sekolah tersebut saja. Melainkan, seluruh civitas sekolah termasuk komitenya.
"Semua yang ada dalam sekolah akan kami pantau, bagaimana anak-anak transparan terkait pendanaan yang ada di organisasi mereka, atau pemilihan ketua organisasi. Bagaimana sekolah transparan dengan dana-dana yang masuk atau keluar. Begitu pula dengan pengelolaan komitenya," tegas Hania.
Ke depan, jika poin-poin ini sudah sangat matang dijalankan oleh keempat sekolah percontohan, yaitu SMAN 1 Kota Bogor, SMKN 1 Kota Bogor, SMPN 1 Kota Bogor, dan SDN Polisi 4, keberhasilan tersebut akan dijalankan ke 32 sekolah lainnya.
Sementara itu, Humas SMAN 1 Bogor Toni mengatakan, terkait dengan kejujuran, anak didiknya pun sudah ditekankan melalui pelajaran agama dan PKN. Tapi, bukan hanya kedua pelajaran itu saja, antikorupsi yang erat kaitannya dengan kejujuran pun sudah diterapkan atau diimplementasikan di semua mata pelajaran yang ada di sekolah di Jalan Djuanda ini.
"Ini kan masalah pembentukan karakter anak. Kami dari dulu juga sudah menekankan apa itu kejujuran. Utamanya di pendidikan agama dan PKN. Tapi, kejujuran juga diimplementasikan ke seluruh pelajaran," tandas Toni. (ent)
0 komentar:
Post a Comment