Home »
» Titik Kemacetan di Kabupaten Bogor Bertambah, Bupati : Harus Segera Ada Solusinya
CIBINONG-RADAR BOGOR, Karut marut transportasi masih
menjadi pekerjaan rumah (PR) besar bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab)
Bogor. Meski tongkat kepemimpinan di Bumi Tegar Beriman sudah berganti,
belum juga ada solusi konkret untuk mengatasinya. Sedikitnya, ada 83
titik kemacetan di Kabupaten Bogor yang perlu diatasi dengan segera.
Senin (14/1), bertempat di ruang rapat Pendopo menjadi momentum
bupati dan wakil Bupati Bogor, Ade Yasin-Iwan Setiawan mencecar Dinas
Perhubungan (Dishub) dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
Pasalnya, dua Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) ini berperan penting
menangani sejumlah titik kemacetan.
Pada pertemuan itu, Dishub Kabupaten Bogor memaparkan kendala serta
titik-titik kemacetan di berbagai penjuru di Bumi Tegar Beriman. Salah
satu kendalanya, yakni tumbuh suburnya bangunan liar (bangli).
Catatan Dishub Kabupaten Bogor, sebanyak 83 titik kemacetan itu
tersebar di 14 Kecamatan Kabupaten Bogor. Seperti Kecamatan Cileungsi,
Gunung Putri, Citeureup, Cibinong, Bojong Gede, Parung, Leuwiliang,
Ciampea, Ciomas, Dramaga, Parung Panjang, Ciawi, Caringin, dan Sukaraja.
“Ini harus segera ada solusinya. Rawan kemacetan ini ada kaitannya
dengan bangunan liar, contoh Bojonggede penuh dengan bangunan liar,”
ungkap Ade Yasin kepada Radar Bogor usai melakukan rapat koordinasi
dengan Dishub dan Satpol PP Kabupaten Bogor.
Ketika Politisi PPP ini masih duduk di kursi Pimpinan DPRD Kabupaten
Bogor, SKPD Kabupaten Bogor kerap kali saling tunjuk menyelesaikan
permasalahan transportasi. Kini, dengan mempertemukan keduanya dalam
satu forum, Ade berharap Dishub dan Satpol PP menghasilkan solusi nyata.
“Ketika saya memerintahkan tertibkan lalu lintas, Dishub mengatakan
minta ditertibkan bangunan liarnya. Jadi harus saling singkron jangan
masing-masing, sehingga ada solusi,” terangnya Ade.
Selain fokus menyelesaikan kemacetan, pasangan Hadist ini berencana
mengajukan permohonan ke Kementerian Perhubungan agar wilayah Kabupaten
Bogor bisa dilalui Light Rail Transit (LRT).
Pasalnya, selama ini transportasi massal di Kabupaten Bogor yang
terintegrasi dengan angkutan lain baru Kereta Rel LIstrik (KRL).
Sementara itu, Plt Kepala Dishub Kabupaten Bogor, Supriyanto tak
menampik buruknya wajah transportasi di Kabupaten Bogor. Menurutnya,
kemacetan di Bumi Tegar Beriman akan kian parah jika Pemkab Bogor tidak
segera mengambil tindakan. “Data ini belum bisa menurun kalau tidak ada
perubahan jaringan dan sebagainya,” paparnya.
Sebelum merinci kemacetan di 83 titik yang tersebar di 14 Kecamatan,
menurutnya Dishub Kabupaten Bogor hanya melakukan pemetahaan kemacetah
di tujuh titik. Tapi, dari tujuh titik itu kemudian dirinci menjadi
beberapa bagian.
Di tempat yang sama, Kabid Perundang-Undangan Satpol PP Kabupaten
Bogor, Agus Ridho tak menampik masih maraknya bangunan liar di Kabupaten
Bogor. Beberapa bangunan liar itu bahkan menurutnya bukan hanya
melanggar Garis Sepadan Bangunan (GSB), melainkan juga Garis Sepadan
Sungai (GSP).
Namun, Agus mengaku bahwa pihaknya selama ini tidak tinggal diam.
Satpol PP berkali-kali melakukan penertiban, tapi berkali-kali juga
bangunan liar itu tumbuh subur. Musababnya, usai dilakukan penertiban,
lokasinya tak langsung difungsikan.
“Ini perlu ada koordinasi yang matang dengan SKPD. Artinya ketika
kita bongkar, pasca pembongkaran itu harus ditindaklanjuti. Satpol PP
Tugasnya bongkar saja. Tapi apakah ke depannya akan dibuat trotoar,
dibuat taman, dibuat pedestrian itu tugas SKPD lain,” bebernya.
Sementara itu, Plt Kepala Dishub Kabupaten Bogor, Supriyanto tak
menampik buruknya wajah transportasi di Kabupaten Bogor. Menurutnya,
kemacetan di Bumi Tegar Beriman akan kian parah jika Pemkab Bogor tidak
segera mengambil tindakan. “Data ini belum bisa menurun kalau tidak ada
perubahan jaringan dan sebagainya,” paparnya.
Sebelum merinci kemacetan di 83 titik yang tersebar di 14 Kecamatan,
menurutnya Dishub Kabupaten Bogor hanya melakukan pemetahaan kemacetah
di tujuh titik. Tapi, dari tujuh titik itu kemudian dirinci menjadi
beberapa bagian. (fik/d)
Related Posts:
He’s Back
BANDUNG-RADAR BOGOR,Jawa Barat punya gubernur
baru. Dia adalah Komjen Pol Mochamad Iriawan. Meski menyandang status
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, penunjukan Sekretaris Utama
Lemhanas itu menuai kontroversi.
Iriawa… Read More
SPBU Pemecah Rekor Muri, Tempat Favorit Para Pemudik Jalur Pantura
Kelengkapan fasilitas, mulai toilet yang ratusan jumlahnya, penginapan, tempat pijat, hingga kolam renang, menjadikan SPBU Muri incaran para pemudik untuk mengaso. Ada yang sampai memilih keluar tol, masuk pantura, agar bi… Read More
Puncak Jaya Masih Siaga Satu
JAKARTA-RADAR BOGOR,Situasi keamanan di Kabupaten
Puncak Jaya, Provinsi Papua, belum sepenuhnya kondusif. Pasca
penyerangan yang dilakukan Kelompok Kriminal Sipil Bersenjata (KKSB)
pada Sabtu (16/6) lalu, aparat setemp… Read More
Drama Putri Mentaya, Nyaris Lahir di Kapal dan Hampir Dibawa Berlayar saat Berumur Sehari
Di atas mobil sayur Susi Susilawati merasa kandungannya baik-baik
saja sejak berangkat dari kebun sawit sampai ke pelabuhan. Nekat
membawa si bayi naik kapal karena terbentur persoalan biaya rumah
sakit.
BAHTIAR EDY FA… Read More
Skema Zonasi Bisa Dikombinasikan Nilai Unas
JAKARTA-RADAR BOGOR,Penerimaan peserta didik baru
(PPDB) untuk jenjang SMA sederajat di sejumlah daerah bakal dilakukan
setelah libur Lebaran. Kemendikbud mengingatkan bahwa acuan pertama
seleksi PPDB adalah jarak rumah den… Read More
0 komentar:
Post a Comment