Banner 1

Wednesday, 23 January 2019

Ratusan Ikan Mati Mendadak, Warga Menduga Setu Wanaherang Tercemar Limbah


GUNUNGPUTRI-RADAR BOGOR, Kondisi Setu Wanaherang yang berada di Kawasan Industri Gunungputri, Kecamatan Gunungputri diduga tercemar. Akibatnya, ratusan ikan di Setu tersebut mati lantaran danau menghitam mengeluarkan busah berwarna kuning dan menimbulkan bau busuk.
Pantauan Radar Bogor, hampir seluruh setu dipenuhi bangkai ikan jenis mujair. Informasi yang dihimpun dari penduduk sekitar setu, indikasi pencemaran diduga berasal dari salah satu pabrik. Kondisi ini terjadi pada Sabtu malam (19/1) hingga minggu pagi (20/1).
Sebelumnya, ia menegaskan belum pernah terjadi pencemaran seperti saat ini. Dugaan warga mengarah pada pabrik makanan yang membuang limbahnya ke setu.
“Sepertinya mereka sengaja buka salurannya mencemari Setu (Wanaherang, red),” ujar salah satu warga, Ibrahim (48) kepada Radar Bogor.
Ketua Relawan Bela Alam Kodim 0621 Kabupaten Bogor, Panji Saputra langsung meninjau lokasi tersebut. Pihaknya akan segera berkordinasi dengan Desa dan Karang Taruna Kecamatan, hingga Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor.
Menurut Panji, pencemaran Setu Wanaherang dianggap sudah mengkhawatirkan. Secara kasat mata, ikan di danau mati mendadak.
“Warna air hitam berbusah warna kuning keemasan, seluruh danau (setu, red) hampir merata,” ujar Panji.
Lanjut Panji, ia meminta agar pemerintah daerah turun tangan segera mencari tahu pelaku pencemaran tersebut. Kondisi ini, kata dua mengingatkan pencemaran yang terjadi di Sungai Cileungsi.
“Kita akan cari tahu penyebabnya, semoga dengan cepat ada titik terangnya. Sehingga penanggulangannya bisa dilakukan,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Penegakan Hukum DLH Kabupaten Bogor, Budi Mulyawan menyoroti serius temuan yang dilaporkan warga ini. Pihaknya berjanji akan mengusut penyebab terjadinya pencemaran di setu tersebut.“Nanti akan kami cek kelapangan terkait laporan ini,” terangnya.
Ditempat terpisah, Komisi III DPRD Eko Syaiful Rohman berjanji akan menindaklanjuti temuan wargannya tersebut. Bahkan, ia meminta DLH bersikap tegas dengan mencari pelaku usaha yang merusak lingkungan. “DLH harus segera jangan ditunda tunda,” tegasnya. (don/c)

Related Posts:

  • Pesimistis Selesaikan Ruislag R3 Tahun Ini BOGOR–RADAR BOGOR, Lebih dari dua pekan diblokir, tetapi hingga kini belum ada penyelesaian dari persoalan lahan Regional Ring Road (R3). Proses konsinyasi antara Pemkot Bogor dengan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJ… Read More
  • Vandalisme Jamah Cibinong Situ Plaza Warga Kabupaten Bogor diminta sedikit bersabar. Kawasan Cibinong Situ Plaza yang digadang-gadang menjadi ikon Bumi Tegar Beriman hingga kini belum bisa diresmikan. Lantaran minim penjagaan,beberapa fasilitas di dalamnya pu… Read More
  • Petani di Ambang Kerugian BOGOR–RADAR BOGOR, Jelang musim panen 2018, berbagai persoalan di bidang pertanian mencuat. Salah satunya terkait harga pembelian pemerintah (HPP) gabah petani yang dianggap sudah tidak relevan dengan kondisi perekonomian … Read More
  • Jembatan Gerendong Terancam Putus, Truk Dilarang Lewat Jembatan Gerendong yang meng­hubungkan Kecamatan Ciseeng dengan Kecamatan Rumpin, rusak. Jembatan sepanjang 20 meter yang melintang di atas Sungai Cisadane itu mengalami kerusakan pada struktur jembatan, besi dan aspal.Hal… Read More
  • Sesi Make-up dengan Bride’s Robe BRIDE’S robe atau jubah pengantin biasanya dikenakan calon pengantin ketika sesi make-up. Belakangan, sesi make-up itu selalu didokumentasikan untuk jadi kenang-kenangan sang pengantin.”Sayang ya kalau bride-nya di video c… Read More

0 komentar:

Post a Comment