Banner 1

Monday, 12 August 2019

Digilas Bus, Berikut Kronologis Kecelakaan yang Menewaskan Siswa SMAN 1 Gunungsindur


GUNUNGSINDUR-RADAR BOGOR, Suasana duka masih menyelimuti keluarga Mulyadi dan Nurhayati. Anaknya, Zulkifli Mumtazah (16), meninggal dunia dengan tragis.
Pelajar SMAN 1 Gunungsindur itu meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan di Jalan Raya Pahlawan, tepatnya di depan Rumah Makan Raso Minang, Desa Cibinong, Kecamatan Gunungsindur, Kabupaten Bogor, Jumat (9/8/2019).
Dari Informasi yang dihimpun Metropolitan, korban yang mengendarai sepeda motor Yamaha Mio F 5412 NA melin­tas di Jalan Pahlawan. Saat itu korban yang merupakan seo­rang santri kalong tersebut hendak berangkat sekolah.
Setibanya di Jalan Raya Pahla­wan, kendaraan korban ber­senggolan dengan pengguna motor lainnya. Korban pun kehilangan kendali hingga terjatuh ke tengah jalan. Na­has, bus B 7169 IQ yang dike­mudikan Gema seketika melintas hingga menggilas tubuh korban.
“Kendaraan (bus dan motor, red) bergerak dari arah Cise­eng menuju Gunungsindur. Zulkifli terjatuh ke kanan jalan, masuk ke kolong bus dan ter­lindas ban belakang sebelah kiri,” kata Panit Lantas Polsek Gunungsindur Iptu Awaludin seperti dikutif dari metropolitan.id.
Ia menuturkan, korban di­nyatakan tewas setelah dibawa ke Rumah Sakit Hermina Ser­pong, Tangerang Selatan. “Ke­jadian itu sekitar pukul 07:00 WIB. Korban hendak berangkat ke sekolah,” ucapnya.
Atas kejadian itu, sambungnya, korban mengalami luka di bagian wajah, kepala ba­gian belakang pecah dan tangan berdarah luka dalam. “Untuk proses lebih lanjut, kasus ini ditangani Unit Laka Lantas Polres Bogor,” ujarnya.
Sementara itu, tangis histeris menyelimuti kediaman Zulki­fli. Rumah bercat putih di Pe­rumahan Lembah Bukit Calin­cing, RT 03/08, Desa Cogrek, Kecamatan Parung, itu dipa­dati sejumlah pelayat. Dari sanak keluarga hingga kerabat dekat korban terus berdatangan memadati rumah duka.
Kesedihan semakin pecah saat jenazah Zulkifli hendak dimakamkan tak jauh dari kediamannya. Sejumlah rekan sekolah korban pun tak kua­sa mengiringinya. Mereka mengaku masih tak meny­angka korban meninggal du­nia secara tragis. Apalagi Zulkifli dikenal sebagai sosok yang baik dan rajin ibadah.
”Zulkifli anak yang saleh, pintar ngaji. Apalagi sekolah­nya sangat tekun. Bahkan kalau tidak salah, dia (korban, red) pernah ikut MTQ tingkat Desa Cogrek,” kata tetangga korban, Sarinah (50).
Hal senada diungkapkan teman sekolah korban, Safa Nurul Izah (16). Korban mer­upakan sosok yang baik dan aktif di lingkungan sekolah. “Kami juga kaget. Yang kami tahu, dia (Zulkifli, red) lagi menjalankan ibadah puasa sunah Zulhijah. Ini juga sete­lah selesai sekolah langsung ke sini (rumah duka, red),” tuturnya.
Sementara bibi korban, Han­dayani (40), mengaku sebelum berangkat sekolah korban sempat mengatakan tidak ingin membawa sepeda mo­tor. Namun karena harus se­kolah, ia akhirnya terpaksa mengendarainya.
“Dia sempat bilang tidak mau bawa motor. Bahkan bilang tidak bisa mengendarai mo­tor sampai sekolah. Ternyata ucapan itu benar,” katanya dengan berlinang air mata. “Kelihatannya dia masih ng­antuk. Tahu gitu saya iyain (tidak bawa motor, red),” pungkasnya. (mul/cr2/d/rez/run)

Related Posts:

0 komentar:

Post a Comment