Banner 1

Wednesday, 28 August 2019

KRN Berharap Menteri LHK Diisi Profesional Rimbawan


JAKARTA-RADAR BOGOR, Presiden Joko Widodo (Jokowi) rencananya akan mengumumkan nama-nama pembantunya di Kabinet Kerja Jilid II pada Oktober 2019 Mendatang. Komposisi kabinet pun telah ditetapkan. Kalangan profesiolan mendapat porsi lebih dibanding kader parpol.
Lalu siapakah yang akan duduk di kursi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutnanan (LHK)? Apakah kursi akan diduduki oleh kalangan kader parpol atau profesional?
Menanggapi itu, Juru bicara (Jubir) Komunitas Rimbawan Nusantara (KRN) Bambang Soepijanto berpendapat, sebaiknya Presiden Joko Widodo dapat memilih nama calon Menteri KLHK untuk periode 2019-2024, dari kalangan profesional timbawan.
“Kalau figur tentu banyak, tapi kriteria yang wajib adalah Profesional Rimbawan yang berani dan siap menerima segala risikonya,” ujar Bambang kepada wartawan, Senin (26/8) di Jakarta.
Bambang yang juga menjabat Ketua Umum Asosiasi Panel Kayu Indonesia (APKINDO) itu juga menjelakan apa yang dimaksud dengan profesional rimbawan. Menurutnya, rimbawan bisa siapa saja. Karena yang terpenting dia adalah sosok yang bergerak dan memiliki rekam jejak kuat di sektor kehutanan.
Tentunya, lanjut Bambang, profil profesional rimbawan itu harus mempunyai kapabilitas, baik kompetensi kualifikasi dan rekam jejak yang mampu menyeimbangkan aspek ekologi, ekonomi dan sosial.
“Jadi kalau dia lulusan fakultas kehutanan tapi kerja di bank ya tidak bisa dikatakan rimbawan. Dan kita ingin kementerian LHK dipimpin oleh profesional rimbawan yang suah teruji,” papar mantan Dirjen Planologi Kementerian LHK itu.
Bambang juga berharap, siapa pun yang dipilih oleh Jokowi untuk menjadi menteri LHK, maka figur itu dipastikan memiliki jiwa petarung, berfikir out of the box, dan dia punya visi yang luar biasa untuk memajukan, membangkitkan kembali kehutanan dan industrinya.
“Saya pikir itu menjadi syarat bagi pemimpin yang akan mengendalikan kementerian kehutanan 5 tahun mendatang. Jadi bukan profeisonal umum, tapi profesional rimbawan,” tegasnya.
Lebih lanjut, Bambang juga menuturkan, di KRN yang terdiri dari 21 organisasi kehutanan juga telah menetapkan visi misi kehutanan untuk lima tahun mendatang. Tujuannya, jelas untuk mengelola hutan dengan baik dan benar, termasuk bisa memanfaatkan potensi kekayaan alam dan sistem penyangga hutan.
“Ingat Indonesia memiliki potensi yang luar biasa di sektor kehutanan, karena 64 persen tapak bumi nusantara adalah area hutan,” pungkasnya. (JPG)

Related Posts:

  • Ayam Turun, Sayuran Naik CIBINONG–RADAR BOGOR,Harga sejumlah komoditas pangan mayoritas mengalami kenaikan menjelang Ramadan juga Lebaran. Komoditas yang mengalami kenaikan paling tinggi saat itu adalah harga daging ayam. Namun, har… Read More
  • Lantik Dua Pejabat CIBINONG–RADAR BOGOR,Bupati Nurhayanti melantik Guru Ahli Utama Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor Achsan Husairi dan Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial pada Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten … Read More
  • Parung Butuh Transjabodetabek PARUNG–RADAR BOGOR,Perkembangan dan pertumbuhan penduduk yang pesat di Parung, menuntut banyak perubahan di segala bidang. Salah satunya dalam hal transportasi. Menurut tokoh pemuda Parung, Atma, Parung belum… Read More
  • Longsor Terjang Dua Kecamatan CIJERUK–RADAR BOGOR, Intensitas hujan yang lebat hingga sore hari kemarin (26/6), membuat sebagian wilayah selatan Kabupaten Bogor tergerus longsor. Seperti di Kampung Bojong Kopi RT 03/05, Desa Cipelang, Kec… Read More
  • PJU Rancabungur Terealisasi 2019 RANCABUNGUR–RADAR BOGOR, Sejumlah warga Kecamatan Rancabungur kerap mengeluhkan minimnya penerangan jalan umum atau PJU di hampir seluruh ruas Jalan Rancabungur. Seperti dikeluhkan Tria Ayu (23) warga Bantark… Read More

0 komentar:

Post a Comment