Banner 1

Monday, 9 September 2019

Jaminan Kesehatan 27 Juta Jiwa Tak Akan Ditanggung Pemerintah Lagi, Ini Alasannya



JAKARTA-RADAR BOGOR,Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan proses validasi data penerima bantuan iuran (PBI) untuk BPJS Kesehatan telah rampung. Hasilnya, terdapat sekitar 27 juta peserta yang akan dimasukkan sesuai dengan kategorisasi berdasarkan kesanggupan kepesertaan.

Adapun proses bersih-bersih (cleansing) data yang berhak menerima PBI telah dibahas BPJS Kesehatan bersama dengan pemerintah dan Komisi XI dan Komisi IX DPR RI.
Pasalnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan, saat ini pemerintah menanggung beban PBI melebihi jumlah orang miskin yang terdata Badan Pusat Statistik (BPS).
Berdasarkan catatan BPS, penduduk miskin pada Maret 2019 sebesar 25,14 juta orang atau sebesar 9,41 persen dari total jumlah penduduk. Sedangkan total iuran BPJS Kesehatan dari kalangan miskin yang ditanggung negara (PBI) sebanyak 133 juta.
Rinciannya, peserta PBI pusat sebanyak 96 juta dan PBI daerah sebanyak 37,3 juta. Itu berarti, sejatinya pemerintah melindungi lebih dari 100 juta jiwa peserta yang bukan kalangan miskin.
“Jumlah kemiskinan turun. Memang untuk BPJS Kesehatan ini coverage melebihi jumlah orang miskin,” kata Sri Mulyani di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (6/9).
Ani, sapaan akrab Sri Mulyani, menyatakan, pihaknya telah mendata bahwa ada sekitar 27 juta peserta yang harus dikeluarkan dari golongan PBI. Hal itu telah selaras dengan audit dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
“Jadi, mengenai jumlah komposisi siapa yang masuk dan sesuai hasil BPKP. Kami sudah minta BPKP melakukan audit terhadap kepesertaan dan memunculkan ada sekitar 27 juta yang memang harus dibersihkan dan kemudian dimasukkan sesuai target,” katanya.
Ke depan, Ani meminta Kementerian Sosial (Kemensos) dan Pemda untuk mengidentifikasi kepesertaan agar lebih tepat sasaran. “Kami meminta perbaikan tata kelola kepesertaan ini dari sisi konsistensinya,” pungkasnya.
Di sisi lain, pemerintah meminta masalah kategorisasi fasilitas kesehatan yang lebih sesuai. BPJS Kesehatan juga diminta memperbaiki hubungan dengan lebih dari 2.500 RS dan 23 ribu Puskesmas. (JPG)

Related Posts:

  • Korban Sodomi Babeh 41 Orang TANGERANG–Polres Kota Tangerang, Banten, membuka pos pengaduan korban sodomi Wawan Sutiyono alias Babeh di sepuluh polsek di bawah wilayah hukum mereka. Itu dilakukan setelah jumlah korban terus bertambah hingga mencapai 4… Read More
  • Borong Partai Di Menit Terakhir Sejumlah pasangan bakal calon Kota Bogor saat ini saling memantapkan diri jelang pendaftaran pasangan calon ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), besok (8/1). Di menit terakhir, aksi borong partai nampaknya akan dilakukan bakal … Read More
  • Percakapan Tersangka Seret Zumi Zola JAKARTA–Gubernur Jambi Zumi Zola Zulkifli, sepertinya, bakal sulit berkelit dari jeratan kasus dugaan suap RAPBD. Sebab, KPK telah mengantongi bukti indikasi peran politikus PAN tersebut dalam pemberian suap Rp6 miliar dar… Read More
  • Bangun Tiga Pedestrian Baru BOGOR–Pemerataan pembangunan di Kota Bogor, tampaknya, masih sulit direalisasikan. Buktinya, pembangunan infrastruktur masih berpusat di lingkar Kebun Raya Bogor (KRB). Tahun ini saja, bakal ada tiga fasilitas pedestrian (… Read More
  • Kujang Pesona tak Tergantikan Sejarah baru diukir budayawan Bogor yang berhasil membuat agenda Ragam Pesona Kujang di Botani Square Bogor, pada 29-30 Desember 2017 lalu. Ratusan kujang dari berbagai jenis dan berbagai ukuran serta berasal dari berbagai… Read More

0 komentar:

Post a Comment