Banner 1

Thursday, 29 August 2019

Jelang Pemilihan Ketua KPK, Buya Syafii Minta Komisi III Tak Khianat



JAKARTA-RADAR BOGOR, Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Buya Syafii Maarif mengingatkan Komisi III DPR RI untuk melepas agenda politik pragmatis dalam menentukan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2019-2023. Pasalnya, negeri ini betul-betul butuh diperbaiki.

“Jika pemilihan pimpinan KPK berdasarkan politik pragmatis merupakan pengkhianatan terhadap bangsa. Sudah seribu orang yang ditangkap KPK, korupsi tetap saja berjalan,” ujar kata Buya Syafii dalam diskusi bertema ‘Menjaga KPK, Mengawal Seleksi Pimpinan KPK’ di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (28/8).
Buya juga berharap, dalam proses seleksi pimpinan KPK, Komisi III DPR RI merupakan penentu siapa sosok yang akan memimpin KPK pada lima tahun ke depan. Dia juga mengajak panitia seleksi calon pimpinan (Pansel Capim) KPK dan Presiden Joko Widodo untuk membangun bangsa lewat lembaga antirasuah itu.
“Mari kita bersama-sama mencintai bangsa ini, perkuat lembaga antirasuah ini. Dan di samping itu juga pimpinan KPK kompak. Kalau kompak mereka akan bagus sekali,” ucap anggota Badan Pembinaan Ideologi Pancasila ini.
Selain itu, Buya Syafii juga menginginkan Presiden Jokowi menyeleksi secara benar sepuluh calon pimpinan KPK sebelum diserahkan kepada Komisi III DPR RI. Idealnya, kata dia, mereka yang lolos sepuluh besar harus bersih dari catatan hitam pemberantasan korupsi dan tindak pidana lainnya.
“Setidak-tidaknya yang memimpin KPK itu yang catatan hitamnya sedikit atau tidak ada sama sekali. Itu saja,” tegas Buya Syafii.
Buya Syafii juga mengingatkan, siapa pun yang punya agenda pelemahan pemberantasan korupsi sebagai tindakan melawan bangsa dan negara jangan coba-coba lagi. Begitu juga terhadap panitia seleksi calon pimpinan KPK, harus benar-benar bersih dan mengakomodasi harapan masyarakat dan pimpinan lembaga superbody yang aktif saat ini.
“Jangan hanya bertopeng-topeng, janganlah, ya. Rekam jejak harus sangat jelas. Kalau bermasalah, apalagi kalau nanti menyangkut penegakan hukum atau korupsi itu namanya kita bisa berkhianat pada bangsa ini,” pungkas Buya Syafii. (JPG)

0 komentar:

Post a Comment