CIBINONG-RADAR BOGOR, Memberlakukan Program Anti Plastik (Antik) di Bumi Tegar Beriman bukan perkara mudah. Selain karena cakupan wilayahnya yang terbilang luas, jumlah penduduk Kabupaten Bogor paling banyak dibandingkan daerah lainnya, yakni 5,6 juta jiwa. Kondisi demikian menjadi tantangan bagi Pemkab Bogor untuk melaukan sosialisasi secara merata.
Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (Aprindo) meminta sosialisasi dibebankan ke Pemkab Bogor. Ketua DPC Aprindo Kabupaten Bogor, Budi Santoso beralasan, sosialisasi perlu dibebankan ke Pemkab Bogor karena Program Antik merupakan wacana yang dikeluarkan oleh Pemkab Bogor.
“Aprindo mendukung, cuma kami meminta Pemkab harus memberikan sosialisasi kepada masyarakat. Kita tidak bisa ikut woro-woro ke sana-sini,” jelasnya kepada Radar Bogor, Selasa (8/1/2019).
Menurutnya, untuk melakukan sosialisasi di 40 Kecamatan Kabupaten Bogor membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Pasalnya, di Kota Bogor yang sudah lebih dulu menerapkannya dengan program bernama ‘Bogor Tanpa Kantong Plastik’ membutuhkan waktu sekitar tiga bulan untuk melakukan sosialisasi.
Meski sudah dilakukan sosialisasi ke enam Kecamatan, menurutnya masih ada saja yang belum mengetahui program Bogor Tanpa Kantong Plastik.
“Waktu di Kota Bogor banyak masarakat yang nanya kenapa tidak dikasih kantong plastik. Untungnya di setiap toko kita pasang (label) program Pemkot Bogor,” kata Budi.
Untuk itu, ia meminta Pemkab Bogor tidak terburu-buru menerapkan program Antik di Kabupaten Bogor. Budi berharap Pemkab Bogor bisa totalitas melakukan sosialisasi, termasuk mengandalkan media masa sebagai corongnya.
“Bagaimana dengan jumlah masyarakat Kabupaten Bogor yang jauh lebih banyak. Tentu ini membutuhkan waktu (sosialisasi, red) yang lebih panjang,” tuturnya.
Sementara itu, Pengamat Tata Kota dari Universitas Trisakti, Nirwono Joga menjelaskan bahwa Indonesia menempati urutan dua setelah Tiongkok sebagai penghasil kantong plastik terbanyak. Untuk itu, sebagai Kabupaten dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia, sudah pasti harus mendukung program pembatasan plastik.
“Pemkab Bogor apalagi jumlah peduduknya banyak, harus serius dan sungguh-sungguh menekan pemakaian kantong plastik secara drastis juga,” jelasnya.
Ketika Program Antik diberlakukan, Joga meminta setiap retailt berkomitmen idak menyediakan kantong plastik meski harus berbayar. Menurutnya, retail bisa menyediakan kardus pengganti atau kantong kertas berbayar.
“Warga dididik kembali untuk selalu membawa tas pengganti seperti tas kain, tas plastik yang dapat digunakan berkali-kali kemanapun bepergian,” tukasnya.(fik/c)
0 komentar:
Post a Comment