SUKAMAKMUR-RADAR BOGOR, Satu dari empat proyek jalan di Kecamatan Sukamakmur dipastikan mangkrak lantaran ditinggal kontraktor. Akibatnya, warga mengeluhkan jalan tersebut lantaran sering terjadi kecelakaan.
“Sudah tiga dikerjakan. Hanya tinggal Cibadak Sukamakmur sama sekali belum dikerjakan jalan ini sudah jatuh tempo sejak 19 Desember,” ujar Pengawas Jalan UPT PUPR Jonggol, Darmawan kepada Radar Bogor.
Ia merinci, tiga proyek yang sudah rampung di Sukamakmur. Yakni titik Leuwi Bilik-Cibadak memiliki panjang 2 kilometer. Titik jalan ketiga, Sukamakmur-Sukamulya 1,5 kilometer dan keempat, titik Arca-Sukawangi 2,3 kilometer.
“Jalan ke dua Cibadak-Sukamakmur 1,7 kilometer ini yang belum dikerjakan (ditinggal kontraktor, red). Sementara titik pertama dan ke empat sudah dikerjakan tanggal 29 kemarin selesai,” ujarnya.
Terkait sanksi, Darmawan mengatakan, UPT telah melaporkan nama kontraktor yang tak mengerjakan perbaikan jalan tersebut.
“Jelas itu kan. Saya mengawasi, nanti akan kordinasi dengan pengawas dari konsultan. Ini semua dihimpun agar kontraktor tidak dapat mengikuti lelang lagi (blacklist, red),” tegasnya.
Sementara itu, akibat molornnya pengerjaan sebuah truk pengangkut material mengalami kecelakaan tunggal di tanjakan maut Kampung Pala rasa, Desa Cibadak, Kecamatan Sukamakmur.
Selain rusak, jalan ini memiliki kemiringan nyaris 70 derajat.
Kecelakan bermula saat truk bernomor B 9613 KLS pengangkut meterial bangunan gagal menanjak. Kendaraan tiba-tiba hilang kendali dan mundur menabrak pohon. Beruntung, Juhari (44) sang supir, dan kernet Adi (30) tak mengalami luka serius.
“Iya ini harusnya diperbaiki sama pemerintah karena jalan ini sangat curam bahaya bagi yang turun. Yang nanjak juga bahaya,” kata Fauzi (26) kepada Radar Bogor, kemarin.
Kata Fauzi, jika dilihat dari bawah, jalan ini menutupi pengelihatan jalan di atasnnya. Sehingga berbahaya bagi pengendara yang belum mengetahui medan. “Karena seperti tebing jadi harus pelan-pelan,” katannya.
Untuk mengantisipasi kecelakaan, warga sekitar dan pemuda terjun mengatur lalu lintas. Pasalnya, lanjut Fauzi, di waktu liburan seperti saat ini. Kendaraan roda empat harus bergantian melewati tanjakan ini. Kesulitan juga dirasakan pengendara roda dua. “Kalau yang boncengan harus turun dulu, karena banyak yang nekat dan akhirnya jatuh,” bebernya.
Menanggapi hal itu, Darwan menjelaskan, jalan Cibadak tersebut sudah masuk paket pelebaran, dan pengaspalan. Termasuk memugar tanjakan yang diakui sangat berbahaya. “Kalau teknisnnya nanti dilihat ini baru pelebaran sampai Cibadak,” ujarnya.
Disisi lain, Kapolsek Sukamakmur, Iptu Hendra Kurnia mengakui tanjakan tersebut berbahaya. Sebab kondisi tanjakan berpotensi menyebabkan kecelakaan. “Sementara selama jalan belum dikerjakan kami akan pasang spanduk himbauan agar waspada yang besar dipinggir jalan,” ucapnya. (don/c)
0 komentar:
Post a Comment