CIBINONG – RADAR BOGOR, Pengurus DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Bogor periode 2019-2022 resmi dilantik di Gedung Tegar Beriman Kabupaten Bogor, Selasa (30/7) kemarin. Dalam kepengurusan baru, mereka dituntut untuk lebih kreatif, inovatif, serta mengikuti jaman.
Bupati Bogor, Ade Yasin yang lansung melantik kepengurusan kemarin mengatakan bahwa di era digitalisasi ini tentunya Kabupaten Bogor butuh pemuda yang cepat tanggap dan cepat respon.
“Artinya tidak menunggu diajak, tapi bagaimana mereka bisa inisiatif bersinergi dengan pemerintah daerah,” urai Ade pada wartawan.
Beberapa program kepemudaan di Kabupaten Bogor juga bisa dikolaborasikan. Seperti teras milenial, petani milenial, lalu kegiatan dibeberapa dinas seperti Dispora dan Dinas Ketenagakerjaan.\
“Yang penting ada kemauan. Contoh lagi kita punya Forkopimda go to school, bagaimana memperkenalkan forum komunikasi daerah ke sekolah-sekolah. Nah ini bagaimana KNPI juga bisa menjadi fasilitator,” tegasnya.
KNPI dikemudian hari juga bisa ikut menyumbangkan saran dan tenaga. Banyak program yang sebetulnya bisa dikolaborasikan lagi.
Terpisah, Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPD KNPI Kabupaten Bogor Suhandi berharap kepengurusan KNPI saat ini mampu menjawab tantangan pemuda di tengah bonus demografi yang ada.
“Jadi bonus demografi itu kan bisa positif bisa negatif, tergantung bagaimana kita, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor dan para stakeholder pemuda menyikapinya. Kalau kita mampu menjawabnya dengan positif, ya insyaallah tidak akan jadi masalah,” kata Suhandi usai pelantikan.
Menurutnya, KNPI ke depan akan fokus menggali potensi-potensi pemuda ke depannya. Salah satu caranya dengan membangun sinergi bersama Pemkab Bogor terkait program-program kepemudaan.
Selain itu, KNPI Kabupaten Bogor akan fokus pada pelatihan padat karya. Salah satu program yang bakal digagas adalah KNPI Goes To Pesantren. Menurut Suhandi, para santri khususnya dari pesantren salafiah harus memiliki bekal setelah lulus dari pesantren
“Mereka harus mendapatkan pelatihan juga dan pelatihannya jangan yang mengawang-awang. Bagaimana kita buat pelatihan padat karya agar setelah lulus mereka juga punya keahlian lain,” tandas Suhandi. (dka/pkl4/pkl5/b)
0 komentar:
Post a Comment