JAKARTA-RADAR BOGOR, Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) sedang menyusun struktur kabinet yang akan membantunya di pemerintahan selama lima tahun mendatang. Mantan gubernur DKI Jakarta itu pun sudah meminta partai politik pendukungnya untuk mengajukan nama-nama kadernya.
Politikus Partai Golkar Mukhamad Misbakhun meyakini Jokowi sudah mengantongi nama-nama calon menterinya. Bahkan menurutnya, Jokowi juga sudah mengetahui mana calon menteri yang benar-benar bekerja.
“Pak Jokowi itu orangnya memperhatikan siapa yang kerja keras, berkeringat dan mana yang cuma yang bisanya klaim-klaim saja,” ujar Misbakhun dalam diskusi di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (1/8).
Anggota Komisi XI DPR ini beberapa kali menemani Presiden Jokowi dalam kampanye di Pilpres 2019 lalu. Kata Misbakhun, Jokowi mengetahui betul orang-orang yang bekerja dengan sunguh-sungguh membantu dirinya menang di Pilpres 2019.
“Jadi pak Jokowi ingin memastikan timnya yang orang-orang muda itu hadir dan bekerja. Bukan cuma tercantum nama tapi enggak ada kerjanya,” katanya.
Menurut Misbakhun, Jokowi untuk memilih calon menterinya bukan hanya dilihat dari usianya. Walaupun sudah tidak muda lagi. Itu tidak jadi masalah yang penting punya semangat untuk bekerja.
“Jadi walaupun usianya sudah di atas 40, tapi kinerjanya juga seperti yang di bawah 30 tahun,” ungkapnya.
Lebih lanjut Misbakhun mengatakan, Presiden Jokowi akan mengakomodir kerja keras partai pendukungnya. Karena kemenangan Jokowi juga atas kerja keras partai pendukungnya. Begitu pun jika nantinya ada menteri yang terkena reshuffle kabinet. Maka dia akan menggantikan dari partai yang sama.
“Maka peluang itu terbuka lebar bagi kader muda dari PDIP, Golkar, Nasdem, PKB, PPP, karena pak Jokowi itu menjunjung tinggi fatsun berpolitik,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Kadir Karding mengatakan, untuk kriteria calon menterinya, Jokowi menginginkan supaya ada dari milenial. Kemudian, tidak terlalu banyak rencana dan program. Karena jika terlalu banyak rencana tapi si menterinya tidak fokus terhadap penyelesaiannya.
”Jadi dia bisa mengeksekusi semua langkah, enggak banyak program, tidak perlu terlalu banyak rencana tapi tidak bisa dilaksanakan,” katanya.
Kemudian Jokowi juga akan fokus terhadap pembangunan ekonomi di desa. Termasuk juga penuntasan kemiskinan di setiap daerah. Sehingga, harapannya bisa mengetahui persentasi berapa persen dalam kaitanya dengan program pengentasan kemiskinan.
Selain itu, Presiden Jokowi juga menginginkan pembantunya punya manajerial yang baik. Artinya seluruh kegiatan, program harus punya ukuran-ukuran.
“Jadi bisa dilaksanakan secara efisien dan produktif , itu disebut manajer,” ungkapnya. (JPG)
0 komentar:
Post a Comment