BOGOR – RADAR BOGOR, Pelaku pembunuhan AY (18), siswi SMK Baranangsiang yang tewas di Gang Jalan Riau, Baranangsiang Kota Bogor, Selasa (8/1/2019) ternyata sudah lama mengintai korban.
Warga mengaku melihat pelaku berada di sekitar lokasi penusukan di sekitar tempat kos putri itu, dua hari sebelum penusukan.
Penjaga kos AY, Lia (36) mengaku sempat melihat pria yang terekam dalam CCTV saat penusukan Ahad (6/1/2019) lalu.
Ia mengatakan, ciri-ciri pelaku memakai celana jeans hitam dan menggunakan baju berwarna biru. Persis dengan ciri-ciri pelaku yang terekam CCTV.
“Saya tidak tahu itu siapa. Sebab dari sebelum-sebelumnya, AY memang pernah kedatangan tamu pria. Tapi saya tahu itu teman sekolahnya. Dia mengerjakan tugas bersama Noven di sini,” ujar Lia kepada Radar Bogor.
Dia menjelaskan, AY sebelumnya pernah belajar mobil dengan seorang pria yang diduga merupakan pacar AY. Tapi itu sudah dua tiga bulan lalu. Sampai sekarang pacar AY itu tak pernah kelihatan lagi.
Dia pun sudah memberikan informasi ini kepada polisi. Dia bahkan menyebut beberapa nama teman-teman sekolah AY yang ia kenal, termasuk orang yang diduga pacar AY. “Namun, pacar AY yang saya maksud bukanlah seperti yang terpampang di CCTV,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Wilayah II, Dadang Ruhiyat mengaku terkejut saat mengetahui tewasnya siswi SMK Baranangsiang, AY. Dia mendapatkan informasi tersebut langsung dari Ketua MKKS.
“Sekarang sedang koordinasi dengan beliau dan akan koordinasi dengan sekolah, sebab saya belum tahu motif (pembunuhan) sebenarnya,” ujarnya kepada Radar Bogor.
Dadang mengatakan, pihak sekolah sebetulnya sudah memiliki data siswanya yang tinggal tak bersama orang tua. Salah satunya mereka yang indekos. Sebab saat pendaftaran, alamat orang tuanya akan diminta. Namun tak ada perlakukan khusus jika telah diketahui perihal tersebut. “Sekolah hanya menghimbau agar siswa itu bisa menjaga diri dan berhati-hati,” kata dia.
Dengan kejadian tragis ini, Dadang meminta semua sekolah untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap siswanya. Terutama yang tinggal tak bersama orang tua. Sehingga tak ada lagi korban jiwa apapun motifnya.
“Tidak ada kebijakan yang kita keluarkan, kita akan lebih menegaskan kepada sekolah-sekolah yang mempunyai siswa yang kos agar lebih berhati-hati,” tegasnya. (rp2/gal/d)
0 komentar:
Post a Comment