BOGOR - Kabupaten Bogor memiliki banyak sekolah dan membutuhkan banyak ruang kelas untuk berlangsungnya kegiatan belajar-mengajar (KBM). Hanya saja, sampai saat ini, ruang kelas di sejumlah sekolah masih ribuan yang rusak dan harus direvitalisasi.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, Dace Supriyadi mengatakan, ada sebanyak 4.000 ruang kelas, khususnya ditingkat SD, yang masih memerlukan perbaikan mengandalkan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD). "Penduduk banyak, jumlah siswa pun banyak, sekolah pun banyak, kami memenuhi semua kebutuhan tidak bisa dalam waktu cepat," ungkap Dace kepada Radar Bogor dalam salah satu kegiatan belum lama ini.
Ia mengatakan, saat ini, untuk tingkat SD, ada kurang lebih 4.000 ruang kelas yang digunakan dari 3.243 sekolah, baik swasta maupun negeri dengan jumlah kerusakannya kurang lebih 2.000 kelas. "Memang semua mengandalkan APBD. Tapi kalau terus menunggu giliran, ini akan lama. Karena dalam setahun saja, kami hanya bisa memperbaiki ruang kelas kisaran 250, artinya butuh waktu 10 tahun untuk menuntaskan semua," tambahnya.
Makanya, diharapkan semua sekolah aktif dalam bekerja sama dengan beberapa perusahaan dan mengandalkan dana CSR untuk sekadar perbaikan sementara, selagi menunggu perbaikan besar dari dana APBD. "Banyak kan perusahaan-perusahaan, atau pabrik-pabrik yang ada di Kabupaten Bogor, dan sekolah bisa melakukan CSR dan itu tidak salah. Ini untuk sementara. Bukan berarti Disdik menyerahkan ke sana, semuanya didaftarkan, tapi harus menunggu, mana yang harus diprioritaskan," jelas Dace.
Di luar itu, ia pun mengatakan bahwa saat ini, pendidikan di Kabupaten Bogor sangat didominasi sekolah-sekolah swasta. Untuk tingkat SMP saja, dari jumlah 560 sekolah, hanya 80 sekolah negeri di dalamnya. Tingkat SMA, dari 172 sekolah yang ada, hanya 42 sekolah negeri. Sedangkan untuk tingkat SMK, dari 330 sekolah, hanya 10 sekolah negeri.
"Makanya kami pun selalu bekerja sama dengan Badan Musyawarah Pendidikan Swasta (BMPS) supaya pendidikan di kita terus berkembang membaik, karena dari segi sarana prasarana juga, pemda belum bisa membantu sepenuhnya," cetus Dace.
Lain lagi terkait prestasi dan sejenisnya, masih Dace, ia pun menegaskan kepada semua sekolah swasta untuk lebih meningkatkan kualitas dan prestasi baik akademik maupun nonakademik.
"Mungkin masih ada yang berpikir kalau mereka, sekolah swasta, tidak perlu banyak prestasi yang diraih. Nah, itu yang masih kami dorong terus pola pikir seperti itu, karena baik negeri maupun swasta, harus terus bersaing dengan sehat dalam mengejar prestasi di bidang apa pun, supaya pendidikan kabupaten terus berkembang sesuai dengan harapan bupati," pungkas Dace.(ent)
0 komentar:
Post a Comment