BOGOR-Para pengendara ojek membawa anak dan istrinya kembali melakukan aksi unjuk rasa di depan gerbang utama Institut Pertanian Bogor (IPB), kemarin (21/3).
Aksi ini merupakan lanjutan dari tuntutan mereka soal penutupan portal di internal kampus yang membuat pekerjaan mereka terhenti.
"Sebelum IPB hebat dan berkembang, kami para tukang ojek sudah ada dari 25 tahun yang lalu. Kami hanya menuntut hak kami untuk kembali beraktivitas mengojek ke dalam kampus," tutur koordinator aksi, Atok (30).
Saat aksi terjadi, sempat terjadi dorong-dorongan antara massa dengan polisi serta petugas keamanan kampus. Pendemo memaksa masuk karena selalu merasa dibohongi dengan mediasi yang dilakukan.
"Kami ingin masuk dan mendemo di rektorat, kami ingin perwakilan dari rektor yang datang, bukan kami yang mendatangi mereka," teriak pendemo lainnya, Nardi (35).
Ia mendesak, ingin portal dibuka, sehingga para tukang ojek bisa kembali beroperasi. Setelah hampir satu jam aksi berlangsung. Pihak keamanan yang diwakili Kapolsek Dramaga AKP Syaifuddin Gayo mengantarkan lima orang perwakilan pendemo untuk mediasi di rektorat.
"Hasil mediasi tidak ada. Karena sudah menjadi keputusan IPB tentang pengurangan kendaraan di dalam kampus. Namun, pihak IPB memberikan kesempatan kepada mereka agar bekerja dalam sistem green campus," papar Gayo.
Hingga kemarin, pihak kampus melalui Kepala Kantor Hukum dan Humas IPB Yatri Indah belum bisa dihubungi untuk dimintai keterangan.(ent)
0 komentar:
Post a Comment