BOGOR-Ratusan siswa SDIT Birrul Waalidain melaksanakan
Salat Gaib kemarin (21/3) atas meninggalnya semua kru TNI AD dalam
peristiwa jatuhnya helikopter di Poso.
Ketua Yayasan Birrul Waalidain, Memed Jalaludin mengatakan bahwa kegiatan Salat Gaib yang dilaksanakan Birrul Waalidain merupakan hal rutin ketika siapa pun umat muslim yang meninggal atau ada tragedi yang menelan korban, salah satunya peristiwa jatuhnya helikopter TNI AD tersebut.
"Biasanya kami selalu Salat Gaib setelah salat Jumat, ditambah jika ada peristiwa atau kecelakaan yang menelan korban jiwa seperti ini," ungkapnya.
Ketua Yayasan Birrul Waalidain, Memed Jalaludin mengatakan bahwa kegiatan Salat Gaib yang dilaksanakan Birrul Waalidain merupakan hal rutin ketika siapa pun umat muslim yang meninggal atau ada tragedi yang menelan korban, salah satunya peristiwa jatuhnya helikopter TNI AD tersebut.
"Biasanya kami selalu Salat Gaib setelah salat Jumat, ditambah jika ada peristiwa atau kecelakaan yang menelan korban jiwa seperti ini," ungkapnya.
Hal ini tentu bukan memiliki satu tujuan utama, yaitu mendoakan semua umat Islam yang meninggal atau sebuah kewajiban. Tapi juga, kata Memed, menguatkan karakter generasi muda dalam meningkatkan kepedulian sosialnya.
Memed menambahkan, Birrul Waalidain tidak ingin hanya membahas pembentukan karakter anak, tapi melaksanakan secara nyata bagaimana membentuk salah satu poin pendidikan karakter, yaitu peduli sosial.
"Saat ini kan pemerintah sedang teriak-teriak masalah pembentukan karakter generasi muda yang harus ditegaskan. Nah, Birrul melakukan ini salah satunya untuk meningkatkan pendidikan karakter peduli sosial mereka," tegas Memed.
Ia juga sangat bangga bahwa selama ini, kepedulian sosial semua anak didiknya sudah sangat terasa dengan antusias yang selalu menagih Salat Gaib ketika ada peristiwa atau bencana.(ent)
0 komentar:
Post a Comment