BOGOR-Hujan yang terus mengguyur Bogor, membuat panik sebagian masyarakat sebab mengakibatkan banjir dan longsor. Bahkan, menelan korban jiwa, kemarin.
Kali ini, ayah dan anak menjadi korban. Informasi yang dihimpun, awalnya sekitar pukul 15:00 Meti Mutiara (18) dan Maman Suparman (55) melintasi Jalan ke arah Kelurahan Muarasari dengan mengendarai motor F 5498 CU. Namun, saat berada di jalan RT 1/3 Kampung Indah Sari, Kelurahan Harjasari, Kecamatan Bogor Selatan tiba-tiba tembok setinggi 3,5 meter ambruk menimpa keduanya.
Melihat peristiwa tersebut, warga sekitar berdatangan untuk membantu memberikan pertolongan. Namun, evakuasi sempat mengalami kesulitan.
Setelah sekitar 30 menit, akhirnya keduanya bisa dievakuasi. Namun, nyawa Meti tak dapat diselamatkan. Sedangkan, Maman yang sudah tak sadarkan diri bibawa ke RSUD Ciawi. “Agak susah karena hujannya deras," kata ungkap Asep (36) salah satu warga sekitar.
Sementara itu, warga dibantu petugas merubuhkan bagian tebing lain yang kondisinya membahayakan sepanjang sekitar 100 meter. Kepala BPBD Kota Bogor, Jaya mengatakan, runtuhnya tembok dikarenakan produksi betonan yang tidak kuat.
"Struktur temboknya tidak kuat," ungkapnya. Menindaklanjuti hal tersebut, warga terpaksa merobohkan seluruh bagian tembok yang masih berdiri kokoh. Agar tidak ada lagi korban yang bernasib sama.
Sedangkan, longsor juga terjadi di Batu tulis, Kota Bogor. Ketua Pelaksana BPBD Kota Bogor, Ganjar Gunawan, mengatakan peristiwa terjadi pukul 16.00 WIB. Longsor terjadi di tebing sepanjang 26 meter dengan ketinggian 2 meter.
Dalam kejadian ini, satu unit mobil turut terbawa longsor. Selain itu, rumah di sekitar pun turut rusak akibat longsor. "Ada enam rumah. Kurang lebih delapan kepala keluarga," jelasnya kepada Radar Bogor (12/3).
Lebih lanjut ia mengatakan, tebing tersebut diketahui merupakan dibuat oleh salah satu restoran di sekitar lokasi. Sebelumnya, warga sudah pernah mewanti-wanti pihak perusahaan bahwa tebingan tersebut mengkhawatirkan. “Belum sempat diperbaiki sudah keburu longsor," ucapnya.
Menanggapi hal tersebut, walikota Bogor sudah langsung datang ke lokasi longsor. "Walikota tadi sudah bertemu warga dan juga perwakilan pengelola restoran," jelasnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, tebing tersebut diketahui merupakan dibuat oleh salah satu restoran di sekitar lokasi. Sebelumnya, warga sudah pernah mewanti-wanti pihak perusahaan bahwa tebingan tersebut mengkhawatirkan. “Belum sempat diperbaiki sudah keburu longsor," ucapnya.
Menanggapi hal tersebut, walikota Bogor sudah langsung datang ke lokasi longsor. "Walikota tadi sudah bertemu warga dan juga perwakilan pengelola restoran," jelasnya.
Ia mengatakan, pihak restoran menyatakan kesanggupannya untuk memperbaiki tebing yang longsor tersebut. "Tinggal mengatir waktu saja," terangnya.
Sementara itu, dalam peristiwa ini tidak ada korban tewas. "Ada satu orang saja yang luka-luka," katanya. Dijelaskannya, korban tersebut langsung dilarikan ke rumah sakit.
Sementara itu, dalam peristiwa ini tidak ada korban tewas. "Ada satu orang saja yang luka-luka," katanya. Dijelaskannya, korban tersebut langsung dilarikan ke rumah sakit.
Kedepannya, pihak wilayah setempat dan pihak restoran akan berembuk untuk mengatasi hal-hal tersebut. "Semoga segera tertangani," kata dia.
Di tempat berbeda, seorang pria tanpa identitas ditemukan tak bernyawa di aliran Sungai Cianten, tepatnya RT01/01, Kampung Babakansirna, Desa Karehkel, Kecamatan Leuwiliang.
Kapolsek Leuwiliang, Kompol I Nyoman Supartha mengatakan, saat ditemukan sekitar pukul 08:00 mayat tersebut terjepit di antara bebatuan sungai saat ditemukan.
Ia menambahkan, tak ada bekas-bekas kekerasan di tubuh korban. Diduga, korban hanyut saat mandi di kali. Polisi yang datang, tidak menemukan identitas di sekitar lokasi penemuan. Ciri-ciri fisik pria tersebut memiliki tinggi badan sekitar 160 sentimeter, rambut pendek, usia diperkirakan 35 tahun.
Sementara di Kabupaten Bogor, empat lokasi mengalami longsor. Kepala Seksi (Kasi) Kesiapsiagaan dan Logistik pada BPBD Kabupaten Bogor Budi Aksomo mengatakan, salah satu lokasi longsor di Curug Ngumpet Wisata Gunung Salak Endah Kampung Cimudal, RT 03/09 Desa Gunung Sari, Kecamatan Pamijahan.
“Ada empat titik longsong dalam hari yang sama, tiga lainnya yaitu di Desa Bitung Sari, Desa Srogol dan Desa Ciadeg Kecamatan Cigombong,” tuturnya
Untuk daerah Pamijahan, ia mengatakan longsor yang terjadi menimbun salah satu rumah warga atas nama Samin dengan besar longsor sekitar 40 meter dan ketinggiannya mencapai 2 meter.
“Saya sudah perintahkan semua warga dan muspika setempat untuk gotong royong hingga saat ini (kemarin malam, red),” jelasnya.
Walau longsor menimbun satu rumah, menurut Budi, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa yang terjadi sore kemarin, akbiat hujan yang sangat deras itu.
Satu rumah tertimbun longsor pun terjadi di Desa Srogol Kecamatan Cigombong. Hanya saja, kerusakan tidak terlalu parah. “Dapur rumah tersebut yang rusak berat, tidak seluruh rumah, dan tidak ada korban jiwa,” katanya.
Berbeda, terjadi longsor lainnya masih di Kecamatan Cigombong, yaitu di Desa Ciadeg, satu rumah tertimbun beberapa pohon bambu. Selama evakuasi, Budi pun menambahkan tidak ada korban jiwa dalam longsor tersebut.
Sementara, longsor yang terjadi di Desa Bitung Sari menurutnya tidak memakan korban jiwa dan menimbun rumah warga. “Kalau di Desa Bitung Sari longsor hanya menutup saluran irigasi dan menutup jalan antar kampung sana dan tidak ada korban jiwa,” ungkap Budi.
Untuk evakuasi, lanjutnya, hujan cukup deras yang masih mengguyur sebagian wilayah di Bogor menyebabkan evakuasi berlanjut hingga esok pagi.
“Karena beberapa jalan atau medan menuju keempat lokasi agak sulit, makanya evakuasi akan terus kami lanjutkan esok hari (hari ini,red), saya sudah perintahkan semua muspika,” tandasnya. (ent)
0 komentar:
Post a Comment