BOGOR – Waga Desa Leuwi Batu, Kecamatan Rumpin digegerkan penemuan pohon pisang bertandan empat.
Menurut penuturan warga tandan pisang yang menyerupai lafaz Allah tumbuh usai fenomena Gerhana Matahari Total (GMT) pekal lalu.
Haji Agus (48 pemilik kebun yang ditumbuhi pohon pisang ajaib ini berada RT 01 RW 02, Kampung Nyipunduan, Desa Leuwibatu.
Usai ditemukan, pohon pisang yang tingginya kurang lebih satu
setengah meter in sontak membuat warga sekitar berduyun-duyun ingin
melihatnya.
“Informasipun menyebar cepat ke seantero wiayah Kecamatan Rumpin
dengan berbagai versi cerita dan pendapat masyarakat. Saya baru tahu
pohon pisang ini tumbuh buah sampai empat tandan, satu hari setelah
gerhana matahari total Rabu 9 Maret lalu,“ ujarnya saat ditemui Radar Bogor, Minggu (13/03/2016).
Agus mengungkapkan satu hari setelah GMT ia hendah mengambil pisang
yang berada di kebunnya. Usai melaksanakan shalat dhuha kemudian Agus
langsung melangkah ke kebun tersebut sekitar pukul 08.30WIB.
Namun, saat Agus melintasi salah satu pohon ia dikagetkan salah satu pohon.
Sebuah pohon pisang jenis ambon lumut tiba-tiba
berbuah empat tandan seolah membentuk lafaz Allah. Padahal, kata dia,
dua hari sebelumnya pohon yang ia tandai ini belum berbuah sama sekali.
“Ini kekuasaan Allah, saya cuma berucap dan memuji tentang keagungan dan kebesaran-Nya,”cetusnya.
Sedangkan Hajah Dedeh-istri Haji Agus-membenarkan bahwa pohon pisang
itu sama sekali belum pernah berbuah. Bahkan, pohon itu tidak tumbuh
subur layaknya pohon-pohon pisang lainnya yang ada di kebun.
“Namun atas kuasa Allah sehari setelah gehana pisang langsung berbuah sebanyak empat tandan,”ungkapnya.
Sementara itu, Haji Sidik Kepala Desa Leuwi Batu menghimbau wargannya
agar memandang fenomena alam ini sebagai kekuasaan sang pencipta.
Sehingga tidak melahirkan musrik atau syirik.
“Kita boleh hanya boleh menganggungkan Allah. Kejaiban bisa terjadi kapan dan dimana saja. Jadi tidak perlu aneh,”tandasnya. (ent)
0 komentar:
Post a Comment