sumber : Radar Bogor
BOGOR-Rencana pemberlakuan sistem satu arah (SSA), ternyata
membuka alternatif lain dalam penyediaan transportasi di sekitar Jalan
Juanda. Pemkot Bogor berencana mengadakan bus sekolah bagi siswa di
sekitar Kebun Raya Bogor (KRB).
Walikota Bogor Bima Arya mengatakan, Jalan Juanda merupakan kompleks
persekolahan mulai SD hingga SMA. Oleh sebab itu, jika SSA berjalan,
pemkot berencana mengadakan fasilitas untuk siswa sekolah-sekolah
ini.
"Pengadaan bus sekolah ini merupakan bagian dari Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bogor. Kami realisasikan sebelum
2019," ungkap Bima dalam sosialisasi SSA bersama orang tua siswa SMPN 1
dan SMAN 1 Kota Bogor, Sabtu (19/3).
Oleh sebab itu, Bima meng-ajak seluruh orang tua siswa untuk sama-sama
berikhtiar dan mendukung terlaksananya SSA ini pada 1 April mendatang.
SSA ini merupakan upaya mereduksi kemacetan di Kota Bogor.
"Ini adalah bagian kecil dari skenario besar. Pemerintah Kota Bogor
telah mempersiapkan strategi jangka pendek, menengah dan panjang untuk
penataan lalu lintas di Kota Bogor," tegas Bima.
Banyaknya pusat layanan publik yang berada di pusat kota, menurut Bima,
menambah beban sehingga dibutuhkan redistribusi. Untuk program jangka
panjang terkait penataan kota, beban yang berada di pusat kota akan
digeser ke pinggir.
Sedangkan untuk jangka menengah, pemkot akan menata moda transportasi.
Secara bertahap, angkot yang terpusat di tengah kota akan digeser ke
pinggir dan digantikan bus Transpakuan, sehingga beban kota berkurang.
"Ke depannya, kita ingin menjadikan pusat kota sebagai kota tua, heritage.
Di tengah kota, moda transportasinya adalah bus Transpakuan. Semoga hal
tersebut dapat segera terealisasi dan berjalan lancar," harap Bima.
Sementara untuk strategi jangka pendek, akan dilakukan traffic management system.
Pemkot Bogor, lanjut Bima, akan mengatur rute, trayek angkot, dan arus
lalu lintas lainnya. "Dengan SSA ini, diharapkan akan mengurangi beban
di pusat kota, volume kendaraan, dan beban di sisi KRB," ujarnya.
Hal lain yang menjadi sorotan terkait penerapan SSA ini adalah penataan
pedagang kaki lima (PKL) di jalur-jalur alternatif. Bima berharap, PKL
bisa tertata dengan baik di Jalan Dewi Sartika, Otista, dan seputaran
Kebon Kembang. Sementara kawasan Jalan Pengadilan dan Sawo Jajar, bisa
steril dari PKL.
"Pembangunan pedestrian di sekeliling KRB juga memiliki relevansi dengan
penerapan SSA. Dengan pembangunan jalur pedestrian yang memiliki lebar 4
sampai 5 meter ini, warga kita harapkan dapat memanfaatkannya dengan
maksimal," kata Bima lagi.
Sementara itu, Kabid Lalu Lintas DLLAJ Kota Bogor Agus Suprapto
mengatakan, program pengadaan bus sekolah merupakan program RPJMD Pemkot
Bogor. Bus itu nantinya akan melayani sekolah-sekolah dengan rangkaian
rute searah yang berada di sekitar KRB.
"Di sekitar Jalan Juanda banyak sekolah mulai SD hingga SMA. Ada Regina
Pacis, Budi Mulia, SMPN 1, dan SMAN 1. Di sekitar Paledang juga ada
beberapa SD. Jika ada bus sekolah, tentunya akan mengurangi jumlah mobil
pribadi yang mengantar mereka ke sekolah. Dan ini akan bisa mengurangi
kemacetan," jelasnya.
Terkait pengadaan, menurut Agus, banyak cara yang bisa dilakukan. Mulai
meminta bantuan pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan juga melalui
CSR perusahaan atau juga APBD Kota Bogor. Untuk anggaran, bisa ditampung
di DLLAJ Kota Bogor.
"Yang penting pengadaannya dulu. Kalau
masalah operasional nanti apakah di DLLAJ atau di PDJT, bisa dibicarakan
lagi. Selain bus sekolah, pemkot juga berencana menyediakan bus
pariwisata di Kota Bogor, termasuk juga di jalur SSA itu," ujarnya.(ral/c)
0 komentar:
Post a Comment