Banner 1

Thursday, 10 March 2016

Longsor Cianjur, Korban Bertahan Hidup 12 Jam



CIANJUR - Kerja keras tim gabungan yang terdiri atas Basarnas, TNI/Polri, BPBD dan PMI Cianjur, dalam menyelamatkan nyawa korban bencana longsor di Resort dan Cafe Club Bali, kompleks Real Estate, Kota Bunga, Desa Batulawang, Cipanas, seharian kemarin, sempat berbuah manis. Itu ketika mereka berhasil membopong keluar Natasya (6) dan Dewi (17) hidup-hidup. Tragis sekaligus mengharukan.

---

"Tasya..Tasya.." Teriakan se­orang perempuan paruh baya ter­dengar lirih di antara gemuruh su­ara belasan petugas pria yang berdiri menyesaki sisa reruntuhan bangunan hotel. Sejurus kemu­dian, pesan berantai yang berisi kabar baik meluncur dari seorang petugas Basarnas yang kala itu berpakaian oranye.

Kabar singkat seputar temuan adanya kehidupan salah seorang korban itu, langsung tersiar keluar kamar yang luluh lantak diterjang jutaan kubik batuan dan tanah. Beberapa petugas gabungan TNI dan Polri menyambutnya dengan membentuk dua banjar barisan memanjang di depan kamar nomor 124 itu. Pukul 11.45 WIB, teriakan memanggil nama Tasya kembali melengking. Kali ini bersahutan dengan seloroh beberapa petugas.

Tak lama kemudian, tubuh mungil Natasya akhirnya tampak keluar dari reruntuhan. Sekitar 12 jam lebih Natasya berjuang hidup di antara timbunan material bangunan hotel yang runtuh. Itu jika merunut waktu kejadian longsor pukul 00.30 hingga bocah malang ini ditemukan pada tengah hari.

Setengah hari berjuang agar tetap bernapas tentu membuat Tasya -sapaannya- itu kepayahan hingga kehilangan kesadaran. 

Saat proses evakuasi, gadis mungil itu terbaring tak sadarkan diri di atas tandu yang dibawa petugas. Di hidungnya menempel alat bantu pernapasan. Selang infus juga menancap di tangan kanannya yang kala itu sudah berbalut perban.

CIAN"Proses evakuasi yang melibatkan tim SAR gabungan ini sangat dramatis. Ibu korban yang menyaksikan proses evakuasi terlihat histeris begitu Natasya berhasil dikeluarkan dari reruntuhan gedung," jelas Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Sulistyo Pujo kepada para wartawan koran ini.

Tim Basarnas kemudian menyerahkan Tasya kepada personel Brimob Polda Jabar yang berada di luar bangunan untuk kemudian dibawa ke RSUD Cimacan. Aksi penyelamatan Tasya, rupanya, berhasil meletupkan motivasi petugas untuk melakukan hal yang sama terhadap korban lainnya.

Dan benar saja, riuh tangis bahagia saat itu kembali membuncah kala tubuh Dewi (17) berhasil dikeluarkan dari reruntuhan bangunan. Sekitar pukul 14.58, sang baby sitter Natasya itu ditemukan masih bernapas. 

Selama hampir 15 jam, Dewi berjuang. Dia berusaha bernapas lewat cela-cela beton yang mengu­bur tubuhnya. Dewi kemudian menyusul Natasya ke RSUD.

Upaya petugas ternyata hanya sampai di Dewi. Menjelang malam, tim SAR baru bisa menemukan lokasi ketiga korban lainnya. Mereka tertimbun robohan puing bangunan dan dipastikan telah meninggal dunia. Tim kemudian sepakat menghentikan evakuasi dan dilanjutkan pagi ini.

Korban yang disebut meninggal dunia itu adalah Budi Tanwardi Supena dan istrinya dokter Meirina di kamar nomor 145. Satu korban lainnya yakni Bun Susanto (35) berada di kamar 144.(*)

0 komentar:

Post a Comment