Banner 1

Thursday, 1 August 2019

Tegas Jadi Parpol Oposisi, Ali Taher Sindir PAN Agar Tidak Cengeng


JAKARTA-RADAR BOGOR, Partai Amanat Nasional (PAN) belum memutuskan sikap politiknya usai hajatan Pilpres 2019. Namun masih ada kemungkinan partai yang dipimpin Zulkifli Hasan ini bakal merapat ke koalisi Jokowi-Ma’ruf Amin. Meskipun ada sebagian kader yang berharap paratainya
Salah satunya adalah Ketua DPP PAN Ali Taher Parasong. Ia menyarankan supaya partai berlogo matahari putih itu kompak untuk memilih jalur oposisi. Sebab pemerintah juga membutuhkan oposisi sebagai fungsi pengawasan.
“Kalau menurut saya enggak usah gabung, cengeng amat. Kalau mau bergabung orang menginginkan menteri supaya ada akses kekuasaan,” ujar Ali Taher dalam diskusi MPR di gedung parlemen, Jakarta, Senin (29/7).
Ketua Komisi VIII DPR ini tidak bisa membayangkan apa jadinya kalau pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin tidak ada yang menjadi oposisi. Maka tidak akan ada koreksi terhadap kebijakan dan program pemerintah.
“Bayangkan kalau pemerintah berjalan tanpa koreksi. Saya terus terang tersenyum dalam kegelisahan,” katanya.
Menurut Ali Taher, oposisi juga mulia walaupun tidak berada di dalam lingkaran kekuasaan. Sebab mereka akan berfungsi mengontrol jalannya pemerintahan. Bahkan dalam iklim demokrasi seperti di Indonesia, sangat dibutuhkan peran oposisi.
“Oleh karena itu jangan menempatkan oposisi sebagai orang terbuang. Itu bagian untuk membangun bangsa yang berkarakter,” ungkapnya.
Oleh sebab itu, Ali Taher menyarankan supaya partai-partai membangun demokrasi yang sehat di Indonesia. Jangan semuanya mengincar masuk ke pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin.
“Oposisi itu sangat penting bagi kita untuk melakukan koreksi terhadap jalannya pemerintahan, mari bagun demokrasi tanpa duduk di kekuasaan,” pungkasnya.
Adapun PAN buka pelung bergabung ke pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin. Sebab ketua umumnya Zulkifli Hasan mengatakan siap mendukung Jokowi-Ma’ruf Amin lima tahun ke depan. Ketua Dewan Kehormatan PAN, Amien Rais juga telah legawa dan mempersilakan Jokowi-Ma’ruf Amin memimpin bangsa ini lima tahun ke depan.
Zulkifli Hasan juga menegaskan, partainya akan mendukung pemerintah jika programnya pro rakyat. Selain itu dukungan tersebut tidak menjadi bagian dari penjajakan masuk ke dalam Koalisi Indonesia Kerja (KIK).
“Tidak (tidak ada penjajakan), yang penting kita doakan sukses (pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin),” ujar Zulkifli di Gedung DPR, Jakarta, Senin (29/7).
Ketua MPR ini menegaskan PAN tidak pernah meminta jatah kursi di kabinet Jokowi-Ma’ruf Amin. Apalagi sampai memberikan syarat. Bagi Zulkifli, jika yang dilakukan pemerintah baik untuk rakyat. Maka PAN akan mendukungnya.
“Kita tidak pernah ada syarat-syarat. Tidak ada minta-minta. Catat, PAN tidak pernah minta-minta,” tegasnya.
Sementara di Pilpres 2014 silam, PAN adalah partai yang mendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Pasangan itu dinyatakan kalah dari Jokowi-Jusuf Kalla. Akhirnya partai bernuansa biru itu merapat ke pemerintah dan keluar dari Koalisi Merah Putih (KMP). (JPG)

0 komentar:

Post a Comment