Banner 1

Tuesday, 27 August 2019

Sah, Kalimantan Timur Dipilih Jadi Ibu Kota Baru Indonesia


JAKARTA-RADAR BOGOR, Teka-teki lokasi Ibu Kota baru Indonesia terjawab sudah. Provinsi Kalimantan Timur akhirnya yang dipilih menjadi Ibu Kota Negara Indonesia. Hal itu disampaikan langsung Presiden Jokowi pada konfrensi pers di Istana Jakarta, Senin (26/8/2019) siang.
Pada kesempatan itu, Jokowi menyampaikan beberapa alasan utama Ibu Kota harus pindah. Pertama kata Jokowi, beban Jakarta saat ini sudah terlalu berat sebagai pusat pemerintahan, pusat bisnis, pusat keuangan, pusat perdagangan dan pusat jasa.
“Beban Pulau Jawa yang semakin berat dengan jumlah penduduk 150 juta atau 54 persen dari total penduduk Indonesia, dan 58 persen PDB ekonomi Indinesia ada di pulau jawa. Maka, neban ini akan semakin berat bila ibu kota negara tetap pindah di pulau jawa,” kata Jokowi.
Melihat beban berat yang ditanggung Pulau Jawa, kata Jokowi, sehingga pemindahan Ibu Kota ke luar pulau jawa sangat urgent.
“Karena kita tidak bisa terus menerus membiarkan beban pulau jawa yang semain berat dalam hal kepadatan penduduk, polusi hingga kemacetan yang harus segera diatasi,” tutur Jokowi.
Nah, berdasarkan hasil kajian beberapa tahun ke belakang, tegasnya, telah dihasilkan kesimpulan bawah lokasi Ibu Kota Negara Indonesia yang baru paling ideal adalah di sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian Kabupaten Kutai Kertanegara Provinsi kalimantan Timur.
“Kenapa di Kaltim, karena resiko bencana minimal, baik bencana banjir, gempa bumi, tsunami, kebakaran hutan dan tanah longsor. Lokasinya juga strategis berada di tengah-tengah Indonesia,” ungkap Jokowi.
Selain itu, kedua lokasi kabupaten di Kaltim itu juga berdekatan dengan wilayah perkotaan yang sudah berkembang, seperti Balikpapan dan Samarinda.
“Kedua kabupaten itu juga memiliki infrastruktur yang relatif lengkap dan telah tersedia lahan yang dikelola pemerintah seluas 180 ribu hektar,” paparnya.
Untuk pembangunan Ibu Kota baru nanti, dibutuhkan anggaran mencapai Rp466 triliun. Nantinya, lanjut Jokowi, 19 persen anggaran itu berasal dari APBN, dan skema kerja sama pengelolaan aset antara Jakarta dan lokasi baru ibu kota. (ysp)

Related Posts:

0 komentar:

Post a Comment