Banner 1

Tuesday, 20 August 2019

Pemandu Wisata ‘Kica-kica’ di Puncak Bakal Disertifikasi


CISARUA-RADAR BOGOR, Kelompok Pengerak Pariwisata (Kompepar) Puncak bersama Komunitas Pramu Wisata Puncak (KPWP), melatih ratusan pemandu wisata khususnya penyedia kamar yang kerap disebut ‘kica-kica’ di Puncak Cisarua.
Pelatihan tersebut dilakukan untuk memberikan pemahaman terhadap penyedia jasa pengiapan agar memberikan kenyamanan serta keamanan bagi para tamu atau wisatawan yang berkunjung.
Musababnya image negatif masih melekat pada penjaga vola yang kerap mengenakan stelan baju hangat lengkap dengan kupluk, sambil memegang senter dan papan bertulisan ‘Vila’
Ketua Kompepar Puncak, Bowie Teguh menjelaskan, selama ini wisatawan yang datang ke Puncak hilang kepercayaan untuk menggunakan jasa kamar kica-kica.
Musababnya, para pelancong baik warga lokal maupun luar kota khawatir terjadi hal negatif ketika berwisata dan menggunakan kamar kica-kica sebagai tempat singgah.
“Akhirnya kebanyakan wisatawan lebih memilih hotel atau villa untuk menginap,” ujarnya kepada Radar Bogor, Minggu (18/8).
Dengan begitu, lanjut Bowie, untuk mengembalikan kepercayaan para tamu, pihaknya menggandeng Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disbudpar) Kabupaten Bogor untuk memberikan pelatihan.
“Ini salah satu upaya untuk menekan prilaku maupun anggapan negatif para wisata. Berkaitan dengan narkotika, tingkat keamanan dan lain sebagainya,” bebernya.
Dirinya mengatakan, para penyedia jasa kamar kica-kica yang terlatih tersebut nantinya akan di uji kelayakan nya. Mereka, juga akan dinyatakan kompeten, jika sudah dinyatakan masuk dalam keanggotaan Himpunan Pariwisata Indonesia (HPI).
“Nanti yang sudah terlatih juga diberikan kartu keanggotaan HPI,” ucapnya.
Adapun pelatihan tersebut, Bowie menuturkan, para pemandu akan dijelaskan mengenai pelayananan baik demi memberikan kenyamanan serta keamanan para pelanggan.
Para pemandu yang terdiri dari 11 Korwil se-Puncak Bogor juga akan diberikan seragam untuk menandakan bahwa penyedia jasa kica-kica tersebut telah bersertifikat.
“Dari 11 korwil, ada 400 pemandu yang akan dilakukan secara bertahap. Satu kecamatan perwakilannya 40 orang. Semuanya di biayai melalui APBD,” jelasnya.
Bowie berharap, upaya tersebut dapat meminimalisir pandangan buruk wisatawan terhadap penyedia kamar kica-kica. Tak hanya itu, para penyedia jasa juga dapat kembali menjalankan usaha penginapan tersebut dengan kemampuan tidak kalah dari pelayanan hunian vertikal maupun hotel.
“Jadi wisatawan tidak takut. Kemudian, para pemandu juga punya ilmu dalam pariwisat untuk melayani tamu, “pungkasnya. (drk/c)

0 komentar:

Post a Comment