KEMANG-RADAR BOGOR, Sekolah tanpa meja belajar di Kabupaten Bogor kembali ditemukan. Kali ini di SDN 04 Tegal, Desa Tegal, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor.
Para murid di sekolah itu terpaksa belajar di lantai karena mengalami kekurangan sarana meja belajar atau mebeler.
Kondisi itu pun langsung mendapat perhatian dari Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor.
Disdik mengklaim sudah melakukan penanganan melalui program pengadaan pada tahun 2020 mendatang.
“Penganggaran tersebut kami lakukan, menyusul tahun ini sekolah dan kecamatan tersebut tidak mengajukan adanya pengadaan mebeler,” ujar Kepala Seksi Sarpras SD Disdik Kabupaten Bogor, Deddy Syarifudin kepada Radar Bogor.
Menurutnya, program pengadaan mebeler itu dimasukan kepada dana alokasi khusus (DAK) dan APBD 2020.
Lebih lanjut ia mengatakan, adapun langkah penanganan dalam waktu dekat, pihaknya akan mengupayakan adanya pengisian mebeler dari program lain.
“Untuk pengoptimalan kegiatan belajar mengajar. Kami akan berkoordinasi dengan bidang SMP karena terdapat pembaharuan mebeler di SMP Negeri sekitar sehingga meja belajar yang lama akan dihibahkan ke SDN Tegal 04. Sehingga bisa langsung didistribusikan,” ucapnya.
Hal senada dikatakan, Kepala Bidang Pembinaan SD Disdik Kabupaten Bogor Hendarsah. Ia menambahkan, dari hasil pendatannya sekolah tersebut tidak pernah mengajukan pembaharuan, ataupun pengadaan meja belajar.
“Minimnya komunikasi yang dilakukan kepala sekolah tersebut, bisa berakibat kepada kekurangan komponen sarpras seperti ini. Minimal, sekolah rajin melakukan update data pada Dapodik prihal penggambaran kondisi lembaga,” katanya.
Sambung Hendarsah, pekan ini pihaknya akan meninjau ke lokasi, untuk memastikan penanganan Sarpras meja belajar SDN Tegal 04.
“Kita akan cek ke lokasi, agar para murid SDN 4 Tegal tidak terlalu terganggu kegiatan belajar mengajarnya (KBM),” sambungnya.
Ditempat terpisah, Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten, Egi Gunadhi mengaku prihatin terkait minimnya sarana pendidikan di Kabupaten Bogor.
“Sebenarnya jumlah mebeler dan gedung yang dibangun sangat banyak, cuma kualitas pengadaan dan pengerjaan yang menjadi masalah, jadi tiap tahun melakukan penganggaran masih ada saja sekolah yang kurang,” jelasnya.(nal/c)
0 komentar:
Post a Comment