Menurut Asep Kurnia (32), warga Desa Tajur, Kecamatan Citeureup, kemacetan disebabkan banyaknya angkot yang mengetem di bahu jalan.
Yang sangat disesalkannya, titik kemacetan berada tidak jauh dari kantor Mapolsek Citeureup. Tetapi, ia jarang sekali melihat petugas kepolisian mengatur arus lalulintas.
“ Seharusnya mereka ngatur, kan bisa lihat semrawutnya seperti apa,” ketusnya.
Senada dikatakan Sahid (33), warga Kelurahan Ciriung, Kecamatan Cibinong. Pria yang bekerja di salah satu pabrik semen di Citeureup ini, hampir setiap hari terjebak kemacetan. Apalagi jika ia pulang pagi.
“ Kalau pulang pagi sudah pasti macet disitu (pasar Citeureup,red),” kata dia.(ent)
0 komentar:
Post a Comment