Akibatnya, tebing setinggi 30 meter tiba-tiba longsor setelah dihantam derasnya air hujan. Sehingga membuat setengah dari Jalan Purwabakti terputus.
Ia menjelaskan, pada 2012 silam hal serupa juga pernah terjadi. Tapi di lokasi berbeda. Hingga kini, belum mendapat perbaikan dari Pemkab Bogor.
“Kalau jalan ini terputus, warga Desa Purwabakti dan Ciasihan tidak bisa melintas,” sebutnya.
Saat ini, sambung Mulyadi, belum ada upaya penanganan darurat dari UPT Jalan wilayah Ciampea. Agar tidak membahayakan pengguna jalan, pihaknya telah memasangi tanda.
“Peristiwa ini paling parah terjadi sejak 2015 lalu. Waktu itu beberapa unit rumah warga, masjid dan kantor desa ikut kena,” pungkasnya.(ent)
0 komentar:
Post a Comment